Karena tidak kuat lagi menahan rasa sakit yang harus diterima, Kinan pun hanya bisa pasrah dan ingin segera mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Namun sepertinya itu tidak mungkin, mengingat Kinan masih punya anak perempuan yang bernama Raya.
Keadaan rumah tangga Kinan dan Aris yang diujung jalan perceraian, Kinan pun merasakan ada sesuatu yang aneh dengan kandungannya.
Dia pun akhirnya jatuh pingsan di dilarikan ke rumah sakit.
Dari pemeriksaan dokter bahwa bayi dalam kandungan Kinan harus segera dikeluarkan.
Kinan pun hanya bisa pasrah dan menyerahkan semuanya pada sang dokter.
Tetapi kabar duka kembali datang di mana Kinan harus kembali menerima kenyataan bahwa bayi dalam kandungannya tidak bisa diselamatkan.
Kinan pun meminta agar sang dokter berusaha keras menyelematkan nyawa anak keduanya itu.
Namun nasib berkata lain, sang anak kedua Kinan tidak bisa diselamatkan karena Kinan terlalu setres dan depresi saat hamil.