Dear Generasi Rebahan, Gaya Hidup Seperti Ini Bisa Berbahaya

- 21 Desember 2020, 15:22 WIB
Ilustrasi tidur, kamar
Ilustrasi tidur, kamar /Tangkapan layar Pixabay/Free-Photos/

SERANG NEWS - Lebih banyak beraktivitas di rumah alias biasa disebut generasi rebahan sejujurnya banyak sebelum adanya pandemi covid-19.

Perilaku kurang gerak alias generasi rebahan ini akan menjadi kebiasaan, atau gaya hidup, setelah dilakukan selama enam jam atau lebih dalam durasi yang lama.

Perilaku ini juga terjadi pada siapa saja termasuk orang-orang yang rutin berolahraga setiap hari, jika kegiatannya banyak dihabiskan duduk di depan komputer atau telepon misalnya.

Baca Juga: Akses Live Streaming Chelsea vs West Ham United, Menunggu Kebangkitan Chelsea

Dikutip Serangnews.com dari Antara Senin 21 Desember 2020 Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, Sophia Hage mengatakan
mengutip data dari survei IFLS dan jurnal ilmiah The Lancet Global Health, populasi di Indonesia yang tergolong kurang aktivitas fisik pada 2007 berjumlah 19,9 persen, naik menjadi 30 persen pada 2016.

Dia juga mengutip Riset Kesehatan Dasar, bahwa pada 2018 terdapat 33,5 persen populasi yang kurang aktivitas fisik pada 2018.

Sementara populasi global, terdapat 27,5 persen yang kekurangan aktivitas fisik pada 2018. Dari populasi tersebut, perempuan lebih banyak kurang gerak (28,6 persen) dibandingkan laki-laki (23,4 persen).

Kekurangan aktivitas fisik tentu akan berdampak pada kesehatan individu, jangka pendek, misalnya mengalami nyeri punggung bagian bawah dan radang otot. Dalam jangka panjang, kurang gerak bisa menyebabkan ostheoporosis dan ostheoarthritis.

Baca Juga: Dianggap Tidak Sportif, Loops Esport di Diskualifikasi dari PMGC 2020

Halaman:

Editor: Adi R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x