Psikologi Warna, Mempelajari Pengaruh Warna Terhadap Emosi dan Prilaku Manusia: Cek Warna Asmaramu

21 Mei 2022, 15:53 WIB
Psikologi Warna, Mempelajari Pengaruh Warna Terhadap Emosi dan Prilaku Manusia /NAMASTEST

SERANG NEWS - Sudah banyak dibicarakan, mengapa hari kasih sayang diidentikkan dengan warna pink atau merah muda. Peneliti berkata ini adalah bentuk psikologi warna.

Mengapa harus merah muda? Disisi lain warna hitam diidentikkan dengan kematian dan duka cita. Lagi-lagi inilah psikologi warna.

Anda mungkin penasaran, bagaimana sebuah warna bisa diasosiasikan dengan kondisi atau menggambarkan hal tertentu? Korelasi antar keduanya itu dibahas dalam ilmu psikologi warna.

Lalu apa itu psikologi warna yang sejak tadi kita bicarakan?

Psikologi warna ialah cabang ilmu psikologi dalam mengetahui hubungan dan pengaruh warna terhadap suasana hati, perasaan, emosi, dan tangkapan otak kita.

Lebih jauh lagi, warna jiga dapat mempengaruhi perilaku dan tindakan yang diambil manusia sebagai bentuk reaksi fisiologis.

Baca Juga: 7 Red Flag dalam Hubungan yang Harus Diwaspadai, Nomor 5 Harus Dihindari

Teori tentang fungsi psikologi warna sendiri sebenarnya sudah dipelajari sejak ratusan tahun yang lalu.

Kala itu Johann Wolfgang van Goethe menyatakan bahwa setiap warna dapat memberi kesan positif atau negatif terhadap emosi seseorang dalam bukunya yang bertajuk Theory of Colours.

Sebagai contoh, ia menghubungkan kategori warna seperti kuning dan merah dengan kehangatan dan kegembiraan. Bagaimana bisa?

Ternyata otak berperan penting dalam kemampuan manusia menginterpretasikan warna.

Warna secara langsung menargetkan sistem saraf otonom manusia yang berfungsi mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara tak sadar, seperti bernapas, mendetakkan jantung, dan menjalani proses metabolisme.

Sistem saraf otonom mengatur otot jantung, otot polos, organ dalam, kelenjar, dan pembuluh darah melalui sistem saraf simpatis atau sistem saraf parasimpatis.

Sistem saraf simpatis bertujuan untuk menggerakkan tubuh saat berada pada kondisi ekstrim, misalnya ketika Anda sedang cemas, takut, atau merasa terancam.

Baca Juga: Tes Fokus: Uji Kecerdasan Anda, Tebak Tombol Nomor Berapa yang Dapat Membunyikan Bel itu?

Maka, sistem saraf simpatis bekerja dengan membuat respons tubuh terhadap situasi gawat darurat timbul lebih cepat. Seperti detak jantung dan laju pernapasan akan meningkat ketika Anda gugup.

Sementara sistem parasimpatik berperan menjaga fungsi tubuh normal setelah ancaman berlalu. Sistem ini akan membuat detak jantung dan laju pernapasan anda kembali normal.

Contoh lain, warna merah dapat membuat jantung berdetak lebih cepat. Di sisi lain, ketika Anda memandang warna biru, melatonin yang dilepaskan ke dalam aliran darah membuat Anda jadi lebih tenang.

Arti warna menurut teori psikologi warna
Sebenarnya, setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda pada setiap warna.

Meski begitu, ada beberapa warna yang bisa memunculkan emosi yang serupa pada banyak orang. Berikut ini adalah beberapa warna beserta maknanya berdasarkan psikologi warna.

1. Merah

Merah identik dengan gairah, keberanian, dan kekuatan. Warna ini juga dianggap sebagai warna yang paling kuat.

Pada saat-saat tertentu, warna merah akan memberi sinyal ke otak untuk membangkitkan rasa takut, cemas, waspada, maka warna ini sering digunakan untuk peringatan, ancaman, dan keadaan darurat.

Di sisi lain, merah juga erat kaitannya dengan cinta dan hasrat atau keinginan. Terbukti dari banyaknya orang yang menggunakan pakaian berwarna merah dinilai lebih menarik oleh lawan jenis.

Baca Juga: Tes Psikologi, Pilih Warna Biru Kesukaanmu, Akan Mencerminkan Aspek Tersembunyi dari Karakter Anda

2. Biru

Bisa dibilang, warna biru merupakan salah satu warna favorit banyak orang. Biru adalah warna langit dan lautan.

Menurut psikologis warna, biru dapat melambangkan kesetiaan dan kejujuran.

Maka dari itu, biru dapat menjadi pilihan warna yang aman untuk meningkatkan kepercayaan seseorang terhadap Anda, meyakinkan bahwa Anda dapat diandalkan, profesional, tenang, dan terkendali.

Biru juga memberi efek yang menenangkan untuk tubuh. Melihat warna ini bisa membantu memperlambat detak jantung dan penurunan aliran darah.

Untuk kado, permintaan maaf maupun kunjungan kerumah orangtua, kita dapat membeli barang atau oleh-oleh berwarna biru.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ada Aspek Penting pada Kehidupan Anda yang Dicerminkan Lewat Warna Pelangi

3. Kuning

Warna kuning sebenarnya dapat membuat mata menjadi lelah, itu sebabnya warna kuning tidak terlalu menjadi favorit karena warnanya yang cerah dan intens. Bila digunakan secara berlebihan.

Walau begitu, warna kuning dapat menarik perhatian dan memberi kesan ceria. Banyak iklan yang menggunakan warna ini untuk membangkitkan rasa bahagia.

Warna ini sangat direkomendasikan untuk elemen interior dapur seperti taplak meja makan atau yang lainnya. Sebab, warna-warna hangat seperti kuning dipercaya bisa merangsang nafsu makan.

4. Hijau

Hijau melambangkan harmoni dan keseimbangan. Karena warnanya identik dengan alam, melihat warna hijau dapat menimbulkan efek yang menenangkan.

Kita dapat membuktikannya dengan cara waktu di luar ruangan yang penuh dengan lingkungan hijau, disaat yang sama kita dapat mengurangi stress yang dirasakan.

Selain warna hijau, abu-abu juga menargetkan hipotalamus anterior, bagian otak yang berkomunikasi dengan saraf parasimpatis untuk memicu efek anestesi yang membuat Anda mengantuk.

Baca Juga: Tes Psikologi: Bentuk Dan Warna dalam Gambar Mana yang Kamu Pilih, Tentukan Emosional Anda

Kamar dengan nuansa abu-abu akan membuat anda lebih cepat tidur.

Psikologi warna juga kerap digunakan oleh produsen untuk menghasilkan dan memasarkan produknya, atau digunakan oleh desainer saat sedang menata interior suatu tempat.

Meski demikian, setiap orang memiliki interpretasi akan warna yang berbeda-beda.

Beberapa ahli bahkan menyatakan bahwa warna belum tentu memberi dampak yang signifikan pada emosi manusia. Dampak yang muncul seringkali hanya bersifat sementara. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Tags

Terkini

Terpopuler