Tips Parenting dr Aisah Dahlan: Begini Solusi Anak Tetap Akur ketika Sering Berebut Mainan

8 Desember 2021, 10:42 WIB
Ilustrasi anak bermain bersama. Tips perenting atau pola asuh anak yang baik. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

SERANG NEWS - Halo bunda. Apa bunda kerap menemui masalah pada anaknya? Misalnya, si anak sering berantem karena berebut mainan di rumah?

Nah, buat bunda yang mengalami masalah anaknya sering berebut mainan, tapi bunda ingin tetap anaknya akur, coba simak baik-baik tips parenting dari dr Aisah Dahlan.

Pola asuh atau parenting sangat penting diketahui bagi bunda dan juga ayah dalam proses tumbuh kembang sang anaknya untuk kebaikan masa depan.

Baca Juga: 5 Cara Menenangkan Bayi yang Rewel, setelah Baca Anda Mungkin akan Berfikir Belajar Bernyanyi

Pola asuh yang baik bagi anak, akan menentukan karakter pada masa depan anak-anak kita. Karena itu bagi bunda dan ayah di mana pun, rasanya sangat mengetahui dasar-dasar dari parenting atau pola asuh.

Kali ini, SerangNews.com akan membagikan tips parenting dari dr Aisah Dahlan tentang menjaga anak tetap akur meski sering berebut mainan.

Menurut dr Aisah Dahlan, anak-anak sedari lahir sudah memiliki sistem bersaing dalam anaknya.

Baca Juga: Tips Parenting: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua dalam Membentuk Karakter Positif pada Anak

"Anak-anak, saudara kandung saja itu ada namanya persaingan antar saudara, apalagi anaknya laki-laki semua," kata dr Aisah Dahlan dilansir SerangNews.com dari kanal YouTube Andromedia Channel Islam, Rabu 8 Desember 2021.

Kata Aisah Dahlan, dalam otak laki-laki sudah disetting program persaingan sejak lahir.

"Allah sudah mendesain program bersaing dan itu hanya Allah yang tahu. Tapi para ahli mengungkap itu agar bisa bersaing atau berkompetensi menjemput nafkah. Itulah laki-laki ada program bersaing," katanya.

Program bersaing itu, lanjut Aisah Dahlan, sudah menyala sejak lahir. Karenanya, secara alamiah program itu akan terlatih seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Bagaimana Urutan Kelahiran Membentuk Kepribadian? Berikut Karakter Anak Sulung, Bungsu dan Tunggal

"Waktu kecial dia sudah menyala program bersaingnya. Makanya jangan heran kalau ada anak laki-laki dengan anak laki-laki, apalagi umurnya hampir sama," katanya.

Karenanya, orang tua tidak perlu khawatir. Karena persaingan tersebut sebagai program latihan yang terjadi secara alamiah.

"Itu bukan rebutan, tapi sedang latihan kompetisi. Apalagi, kan sekarang belajarnya berbasis kompetisi. Jadi bundanya tenang dan tetap lihat," ujarnya.

"Jadi nanti kalau sudah sekolah, kuliah dan bekerja, mereka (anak-anak-red) sudah siap berkompetisi dan tidak lembek," sambung Aisah Dahlan.

Hanya saja, para orang tua tetap harus melihat dan mengontrolnya. Orang tua boleh ikut ambil tindakan jika sudah terjadi kontak fisik atau ada perkataan yang kurang baik.

 Baca Juga: Mengenal Kepribadian Berdasarkan Bulan Kelahiran, Simak Sifat Orang Lahir di Bulan Januari Hingga Desember

Sebab, perlakuan dari orang tua juga harus tetap dilakukan secara baik melalui berkomunikasi atau mengajak anak berdialog.

"Apa yang perlu ditunggu dan kita cut sebagai orang tua? Kalau ngomongnya sudah kasar, dia ngataian (hal yang tidak baik-red) eh, boleh bersaing tapi tidak boleh ngomong kasar," katanya mencotohkan.

"Kedua kalau sudah memukul. Barulah kita intervensi supaya apa? supaya anak laki-laki kita tidak lembek," katanya.

Selain itu, orang tua juga jangan sampai membanding-banding anak satu dengan yang lainnya. Soalnya, setiap anak punya bakat dan kelebihan masing-masing.

"Stop membandingkan. Tanya kakak maunya apa, adiknya minta apa, itu caranya orang tua," saran dr Aisah Dahlan dalam berbagi tips parenting untuk menjaga tumbuh kembang anak tetap baik.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler