Mengenal Sosok Ki Hadjar Dewantara Jelang Hardiknas 2 Mei 2022, Bapak Pendidikan Indonesia

- 27 April 2022, 21:38 WIB
Ki Hajar Dewantara.
Ki Hajar Dewantara. /Foto dokumen LP3M Yogyakarta

SERANG NEWS - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei setiap tahunnya.

Meskipun Hardiknas termasuk hari nasional yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tetapi bukan termasuk hari libur nasional.

Hardiknas diperingati bertepatan dengan kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai tokoh pelopor pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Alasan Usia Anak Masuk SD Harus 7 Tahun, Berikut Penjelasannya

Beliau adalah seorang pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa. Berikut ini biografi Ki Hadjar Dewantara:

Ki Hadjar Dewantara lahir pada tanggal 2 mei 1889 di Yogyakarta. Ia terlahir dari kalangan bangsawan yang termasuk golongan orang kaya pada masa kolonialisme.

Nama aslinya Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia mengawali karir pertamanya,sebagai seorang wartawan dan penulis di berbagai surat kabar.

Raden Mas Soeryaningrat termasuk penulis yang handal. Karya tulisannya sangat komunikatif, tajam, dan patriotik.

Baca Juga: Login pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id , Ini 32 Link Pengumuman SNMPTN 2022, Begini Caranya

Sehingga mampu membangkitkan semangat anti kolonialisme bagi pembacanya. Selain ulet sebagai seorang penulis, beliau juga aktif dalam organisasi sosial dan politik.

Pada tahun 1908,beliau bergabung dalam organisasi Budi Utomo. Bersama douwes Dekker,Dr.Cipto Mangunkusumo yang kemudian dikenal dengan tiga serangkai.

Beliau juga mendirikan partai politik yang bernama indische partij.

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat dihormati sebagai bapak pendidikan nasional Indonesia.

Baca Juga: Segera Daftar! Program Beasiswa Santri Berprestasi 2022 Dibuka, Ini Syarat Lengkapnya

Ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang bangsawan yang bisa mengenyam pendidikan.

Tujuan dari kebijakan ini agar bangsa pribumi tetap menjadi orang yang bodoh. Karena bangsa kolonial khawatir, jika bangsa indonesia mendapatkan pendidikan akan timbul suatu pemberontakan.

Sehingga timbul protes-protes golongan nasionalis terhadap kebijakan Belanda.

Baca Juga: Bocoran Jadwal PPPK Guru Tahap 3, Nunuk Suryani: Bagi yang Lulus PG Jangan Khawatir

Salah satu nya Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Kritiknya pada pemerintahan kolonial, menyebabkan ia diasingkan ke negara Belanda.

Kesempatan itu beliau gunakan untuk memperdalam dunia pendidikan.

Setelah ia kembali ke indonesia dari pengasingannya, Beliau mendirikan sebuah lembaga pendidikan pertama yang bernama Taman Siswa.

Kemudian namanya berganti dari Raden Mas Soewardi Soeryaningrat menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Baca Juga: Selain PKN STAN, Kuliah di Kampus Ini Bisa Langsung Jadi PNS Tanpa Ikut Seleksi Tes CPNS 2022

Beliau tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Tujuannya supaya beliau lebih dekat dengan rakyat kecil baik dari segi fisik maupun dari segi jiwanya.

Beliau diangkat sebagai menteri pendidikan,setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofi yang terkenalnya 'Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa,Tut Wuri Handayani'

Filosopi itu bermakna 'Di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan'.

Baca Juga: Catat, Ini Daftar Sekolah di Jakarta yang Ditutup Sementara, Hindari Bahaya Omicron

Filosofi itu digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia sampai saat ini.

Beliau wafat di Yogyakarta pada tanggal 26 april 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.

Demikian sejarah singkat mengenai Ki Hadjar Dewantara selaku pahlawan bapak pendidikan Indonesia.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah