Dua Ledakan di Kota Kyiv Sambut Kedatangan Sekjen PBB di Ukraina

- 30 April 2022, 11:19 WIB
ilustrasi Dua Ledakan di Kota Kyiv Menyambut Kedatangan Sekjen PBB di Ukraina/
ilustrasi Dua Ledakan di Kota Kyiv Menyambut Kedatangan Sekjen PBB di Ukraina/ /Pixabay/Mohamed_hasan

SERANG NEWS - Sekjen PBB, Antonio Guterres, untuk pertama kalinya mengunjungi Ukraina sejak berlangsungnya Operasi Militer Khusus Rusia di Ukraina.

Dilansir dari NHK World, kunjungan Sekjen PBB pada hari Kamis 28 April 2022 diwarnai dengan adanya dua ledakan di kota Kyiv.

Dua ledakan tersebut menyasar pada pinggiran Ibu Kota Kyiv yakni distrik Shevchenko, Ukraina.

Baca Juga: Hubungan Amerika Serikat - China Memanas, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan, China: Provokasi

Ledakan tersebut berdampingan dengan jadwal Sekjen PBB mengunjungi Ibu Kota Kyiv dan berhasil mendapatkan perhatiannya.

Sebelumnya, Rusia telah menarik kembali pasukan bersenjatanya dari Ibu Kota Kyiv.

Pasukan Rusia dialihkan konsentrasinya di wilayah Donetsk, Luhanks, Mariupol dan Kharkiv.

Namun, setelah tenggelamnya Kapal Perang Moskva ditambah serangan Ukraina ke wilayah Rusia memicu eskalasi serangan ke kota Kyiv bertambah.

Baca Juga: Makin Menjadi, Polisi Israel Tembaki Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa dengan Peluru Karet

Serangan militer Rusia menjadikan instansi dan unit-unit militer Ukraina sebagai sasaran utama serangannya.

Namun demikian, dua ledakan yang terjadi di distrik Shevchenko masih belum bisa dipastikan siapa yang bertanggung jawab.

Pihak Ukraina menyatakan setidaknya sepuluh orang terluka dalam insiden ledakan tersebut.

Mengetahui situasi yang terjadi di Ukraina secara langsung, Guterres berharap peperangan di Ukraina segera berakhir.

Baca Juga: 150 Warga Palestina Terluka Akibat Serangan Israel ke Masjid Al-Aqsa, Mesir dan Arab Saudi Tegas Bilang Begini

Antonio Guterres sebelum bertolak ke Ukraina, dirinya bertemu dengan Presiden Rusia untuk membahas situasi di Ukraina.

Dikutip dari Xinhua, pada pertemuan dengan Presiden Rusia, Guterres mendiskusikan terkait dengan koridor kemanusiaan di daerah konflik khususnya Mariupol.

Berakhirnya peperangan secara damai masih terbuka bagi ke dua belah pihak. Rusia masih membuka pintu negosiasi dan kesepakatan diplomatik dalam penyelesaian konflik tersebut. ***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Xinhua NHK World


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah