Menurutnya, zona larangan terbang akan membutuhkan pengerahan militer AS yang dapat memicu konflik langsung.
"Pengerahan militer AS untuk menegakkan, yang akan menjadi berpotensi konflik langsung, dan berpotensi perang dengan Rusia, yang merupakan sesuatu yang tidak kami rencanakan untuk menjadi bagian darinya," tuturnya.
Diketahui, negara-negara Barat, bersatu dalam mengutuk serangan Rusia dan telah memukul Rusia dengan sanksi, dengan target termasuk Presiden Vladimir Putin dan orang kepercayaannya.
Putin merespon dengan menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi pada hari Minggu lalu.
Sementara, Amerika Serikat mengusir 12 diplomat Rusia di PBB, dengan alasan masalah keamanan nasional. Rusia menggambarkan langkah itu sebagai bermusuhan.***