Ukraina Klaim 198 Warga Sipil Tewas Termasuk Tiga Anak-anak Oleh Pasukan Rusia

26 Februari 2022, 17:31 WIB
Tentara Ukraina memeriksa puing-puing untuk mencari peluru yang tidak meledak setelah bertempur dengan kelompok pasukan Rusia di Kyiv., Sabtu 26 Februari 2022. /Al Jazeera/Sergei Supinsky/AFP

SERANG NEWS - Ukraina Klaim sebanyak 198 warga sipil tewas termasuk tiga anak-anak oleh pasukan Rusia.

Perang yang berkecamuk di Ukraina terus memanas, pasukan tentara Rusia merangsek masuk ke Ibu Kota Kiev.

Kedua pasukan baik dari Rusia maupun Ukraina terlibat perang yang begitu mencekam untuk memperebutkan Kiev.

Dikutip dari Al Jazeera Mykhailo Podolyak, seorang penasihat Presiden Zelenskyy, mengatakan pasukan Ukraina telah mampu memasang pertahanan yang kuat melawan Rusia. 

Baca Juga: Inggris, Amerika Termasuk NATO Kirim Bantuan Senjata untuk Ukraina, Belanda Kirim Rudal Stinger

Dikatakan Podolyak, pasukan Rusia masih berusaha untuk memindahkan sejumlah besar pasukan dan peralatan ke kota, dan pertempuran terus berlangsung di pinggiran.

“Baik di kota itu sendiri maupun di pinggiran Kyiv, situasinya terkendali,” kata Podolyak, menurut kantor berita UNIAN negara itu.

Dalam perang itu, Menteri Kesehatan Ukraina mengatakan 198 warga sipil, termasuk tiga anak-anak, telah tewas sejauh ini oleh pasukan Rusia.

“Sayangnya, menurut data operasi, di tangan penjajah kami memiliki 198 orang tewas, termasuk 3 anak-anak, 1.115 terluka, termasuk 33 anak-anak,” tulis Menteri Kesehatan Viktor Liashko di Facebook. 

Baca Juga: 16 Tahun Jadi Agen Intelijen, Ini Sosok di Balik Perintah Rusia Bombardir Ukraina, Bukan Orang Sembarangan

Sementara itu, saat Rusia melanjutkan serangan di Ukraina orang-orang terus membanjiri stasiun kereta api Kyiv untuk melarikan diri.

“Kami telah mencoba untuk pergi sepanjang hari sejak pagi ini, tetapi seperti yang Anda lihat, itu tidak realistis,” kata seorang gadis muda di stasiun kereta kepada Al Jazeera.

Tentara dilaporkan melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan kerumunan.

Lebih dari 100.000 orang telah tiba di negara-negara tetangga, angka yang diperkirakan PBB dapat meningkat hingga lima juta.***

Editor: Kiki

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler