Bela Rusia, China Kena Semprot Amerika Serikat, Ketegangan Semakin Meluas?

25 Februari 2022, 14:52 WIB
Ilustrasi Bela Rusia, China Kena Semprot Amerika Serikat, Ketegangan Semakin Meluas? /Tangkap layar postingan akun Instagram @ukraine_defence

SERANG NEWS - Konflik Rusia dengan Ukraina yang berujung operasi militer khusus mengakibatkan berbagai negara angkat suara.

Negara Tirai Bambu, China mempertanyakan efektifitas Amerika Serikat yang telah memberi sanksi Rusia selama ini.

China menentang sejumlah negara yang dipandangnya sebagai sanksi ilegal terhadap Rusia atas kondisi Ukraina.

"Kami secara konsisten menentang semua bentuk sanksi sepihak ilegal itu," ujar juru bicara Kementrian Luar Negeri China, dikutip SerangNews.com dari Antara pada 25 Februari 2022. 

Baca Juga: Lakukan Serangan Terhadap Ukraina, Ini 10 Fakta Menarik Tentang Rusia

Sedikitnya 100 sanksi telah dijatuhkan kepada Rusia oleh Amerika sejak 2011 lalu.

Hua Chunying, Juru Bicara Kementrian Luar Negeri China mengkritisi sanksi tersebut, yang sejauh ini tidak berdampak banyak atas krisis Ukraina.

"Namun apakah sanksi-sanksi AS itu bisa memecahkan persoalan? Apakah dunia ini menjadi lebih baik karena sanksi itu?," tanya Chunying.

Chunying pun mengingatkan kepada Amerika Serikat agar kebijakanya dalam mengatasi krisis Ukraina tidak merugikan kepentindan China. 

Baca Juga: Australia Jengkel, China Malah Beli Gandum Dari Rusia Ditengah Meningkatnya Serangan ke Ukraina

"Dalam mengatasi krisis, Ukraina dan keterkaitanya dengan Rusia, AS tidak boleh merugikan hak dan kepentingan China," lanjutnya.

Disisi lain, Presiden Amerika, Joe Biden mengultimatim negara yang menyetujui aksi Rusia yang telah menyerang Ukraina.

"Setiap negara yang menyetujui agresi telanjang Rusia terhadap Ukraina akan ternoda oleh asosiasi." kata Joe, dikutip SerangNews.com dari reuters.

Joe Biden tidak menyinggung posisi China secara langsung. 

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina, 137 Orang Tewas, Puluhan Fasilitas Militer Hancur

Akibat serangan yang dilancarkan oleh rusia sejak kemarin, 24 Februari 2022, sejumlah fasilitas militer Ukraina hancur.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelendkiy mengatakan bahwa sebanyak 137 orang menjadi korban meninggal dan ratusan lainya luka-luka.

Tidak hanya itu, pasukan Rusia juga telah menguasai pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Ukraina.***

Editor: Kiki

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler