Mengenal Tradisi Unik Munggahan di Masyarakat Serang Banten untuk Sambut Ramadhan

- 26 Maret 2022, 21:11 WIB
Acara munggahan menjadi tradisi masyarakat sejak lama untuk menyambut bulan suci ramadhan.
Acara munggahan menjadi tradisi masyarakat sejak lama untuk menyambut bulan suci ramadhan. /PRITIM PRMN/ASEP NURDIN ROSIHAN ANWAR/

BERITA SERANG - Tradisi munggahan biasanya dilakukan sejumlah masyarakat Kabupaten/Kota Serang Banten untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Ada beberapa kegiatan unik yang dilakukan oleh masyarakat Serang Banten untuk melaksanakan munggahan jelang Ramadhan.

Warga Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang Ega Jalaludin, mengatakan, di desanya saat melaksanakan munggahan biasanya ada acara makan bersama.

Baca Juga: 5 Budaya dan Tradisi Munggahan Masyarakat Banten Jelang Puasa Ramadhan

Ega menjelaskan bahwa kegiatan makan bersama tersebut dilakukan di makam setelah melaksanakan kegiatan ziarah. 

"Biasanya kita bacakan, tapi di makam, setelah ziarah, ujar Ega saat dihubungi SerangNews.com pada Sabtu, 26 Maret 2022.

Kegiatan makan bersama tersebut hanya dilakukan bersama keluarga, namun tidak ada yang tidak biasa. 

Baca Juga: Hukum Tradisi Ruwahan Jelang Ramadhan Menurut Buya Yahya

Salah seorang warga Pabuaran, Kabupaten Serang Roby Muhammad Ihza mengungkapkan hal yang berbeda saat melaksanakan tradisi munggahan. 

Roby menyampaikan bahwa saat tradisi munggahan masyarakat setempat biasanya melakukan pawai obor. 

Hal tersebut dijelaskannya sebagai bentuk kebahagiaan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. 

"Di Pabuaran biasanya kita melakukan pawai obor," ujar Roby.

Baca Juga: Tradisi Padusan Sebelum Puasa Ramadhan, Ganjar Pranowo Imbau Dilaksanakan di Rumah Masing-masing

Pawai obor tersebut dilakukan masyarakat menjelang Ramadhan dengan mengelilingi desa. 

Sementara itu, kegiatan munggahan ini juga oleh salah seorang warga Pontang, Kabupaten Serang Anis Amelia. 

Anis menyebutkan jika tidak tepat, selain melaksanakan ziarah, masyarakat akan berkumpul bersama di Masjid. 

Namun, sebelum berkumpul di Masjid, Anis menjelaskan masyarakat akan melakukan kegiatan masak. 

Baca Juga: Bulan Suci Ramadhan Segera Tiba, Ini 8 Kegiatan yang Dilakukan Selama Puasa Ramadhan

Setelah itu, masakan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat lainnya setelah melakukan doa bersama di Masjid. 

"Di sini cuma masyarakat masak, terus nanti dibagiin di Masjid setelah doa bersama," tulisnya.

Sebagai informasi, unggahan yang dikenal sebagai masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut bulan Ramadhan atau akhir Syaban, satu dua hari menjelang bulan Ramadhan.

Munggahan berasal dari Bahasa Sunda unggahan yang berarti naik ke bulan yang suci atau tinggi derajatnya.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Jelang Puasa Ramadhan, Ini Tempat Ziarah di Tanah Banten yang Dinilai Bawa Keberkahan

Bentuk pelaksanaannya tradisi mungguhan di masyarakat cukup bervariasi. Umumnya masyarakat berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan (botram), saling bermaafan dan berdoa bersama. 

Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orang tua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada hari menjelang bulan puasa. 

Tradisi munggahan ekspresi sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk selama setahun ke sebelumnya. 

Selain itu, tradisi tersebut dilakukan agar terhindar dari tindakan yang tidak baik untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah