Karena tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau ternyata sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang lama, dan makanan itu adalah rendang.
Baca Juga: Budget Terbatas Bisa Staycation, Berikut 5 Rekomendasi Hotel Kapsul Instagramable
Masakan tersebut dihasilkan dari proses memasak yang memakan waktu berjam-jam. Biasanya sekitar empat jam hingga kering dan berubah warna hitam pekat.
Dalam suhu ruangan terbuka, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu
Dalam falsafah rendang, Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau.
Falsafah rendang bagi masyarakat Minang Sumatera Barat yakni, musyawarah dan mufakat berasal dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang.
Baca Juga: Yuk, Cari Tau Asal Usul Sejarah Nama Jalan Malioboro di Yogyakarta
Dagiang atau daging sapi merupakan lambang dari "Niniak Mamak" yang memiliki arti para pemimpin Suku adat.
Karambia atau kelapa merupakan lambang "Cadiak Pandai" yang memiliki arti kaum Intelektual.
Lado atau cabai merupakan lambang "Alim Ulama" yang memiliki arti pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
Pemasak atau rempah merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.