Deklarasi yang diserukan KH.Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 tersebut juga sebagai fatwa tersebut dikenal dengan “Resolusi Jihad” .
Baca Juga: dr Zaidul Akbar: Enzim Bisa Rusak Jika Minum Air Putih saat Tubuh dalam Kondisi Ini
Setelah hari itu, para Kyai dan santri mulai bergerak dan berdatangan menuju Kota Surabaya untuk melakukan berbagai perlawanan terhadap pasukan Inggris dan tentara NICA yang datang.
Seruan jihadpun dikumandangkan oleh Bung Tomo pada 24 Oktober 1945. Beliau berpidato melalui radio-radio dan menyampaikan kobaran semangat dan seruan pada arek-arek Suroboyo agar tidak melakukan kompromi apapun.
Seruan jihad dikumandangkan pula dari masjid ke masjid, dari musala ke musala, menggelorakan semangat Resolusi Jihad sehigga memndorong para santri dan arek-arek Suroboyo bergerak menyerang Markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sotherm Mallaby, pada 27, 28, 29 Oktober 1945.
Baca Juga: Profil dan Biodata Rizky Febian, Penyanyi Pop yang Dikabarkan Dekat dengan Anindita Hidayat
Dalam peristiwa tersebut Jenderal W.S Mallaby tewas bersama pasukannya. Akibat dari serangan tersebut meletuslah peristiwa 10 November 1945. Sebuah peperangan sengit antara pasukan Inggris berhadapan dengan para Kyai, santri dan arek-arek Suroboyo.
Dalam pertenpuan tersebut ribuan ahlawan gugur dan memerahkan Kota Surabaya.
Perang selama 3 minggu tersebut telah dicatat oleh sejarah sebagai perang yang besar, sehingga dalam peristiwa tersebut dikenal dengan Hari Pahlawan. ***