Dalam mempelajari ilmu Tauhid ini kita tidak boleh memiliki keinginan memecah-belah agama Allah, akan hal baru yang tidak datang dari Kitabullah maupun ‘Atsar.
Sehingga kita memiliki rasa takut pada Allah.
“Jika engkau menanyakan: Apakah saya diharuskan mempelajari ilmu tauhid sehingga saya dapat selamat dari semua hal yang mengakibatkan kekufuran, serta mengharuskan mereka berhujjah tentang islam, sehingga menghancurkan segala bentuk bid’ah dan juga mengharuskan mereka kembali pada dalil Ahl al- sunnah?”
Maka aku (Syaikh ) akan menjawab:
“Ketahuilah bahwa belajar untuk mencegah hal-hal tersebut adalah Fardhu Kifayah. Dengan demikian, engkau harus mengetahui sesuatu yang menjadi keyakinanmu yang benar tentang dasar-dasar agama.
Bukan yang lain. Begitu pula, hukumnya fardhu kifayah jika kau ingin mengetahui cabang-cabang dari ilmu tauhid dan detail-detailnya, serta menjawab berbagai permasalahannya.
Baca Juga: Mengenal Gus Baha, Santri Kiai Maimun Zubair yang Trending di Twitter
2. Ilmu Batin (As Sirr), yakni ilmu yang berhubungan dengan kalbu dan amalan-amalannya.
Adapun ilmu batiniyah yang wajib diketahui adalah tentang sifat-sifat kalbu yang terpuji dan larangannya, seperti takut miskin, sehingga dengan demikian engkau akan berhasil mengagungkan Allah SWT, ikhlas kepada-Nya, dan berniat baik, serta selamat dari pelbagai ancaman yang merusak.
3. Ilmu Syari’at