Hukum Sholat Idul Adha Berjamaah dan Sendirian, Lengkap Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Ied di Masa PPKM

- 19 Juli 2021, 04:30 WIB
Niat Sholat Idul Adha sendiri di Rumah yang Lengkap dengan Huruf Arab, Latin Beserta Artinya
Niat Sholat Idul Adha sendiri di Rumah yang Lengkap dengan Huruf Arab, Latin Beserta Artinya /Pixabay/

SERANG NEWS - Hari Raya Idul Adha dirayakan pada 10 Dzulhijjah 1442 H yang bertepatan pada Selasa 20 Juli 2021.

Bersamaan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Kurban 2021, Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Idul Adha atau Ied dua rakaat.

Hanya saja, Hari Raya Idul Adha tahun ini, bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PPKM Darurat.

Kebijakan tersebut, membuat pemerintah memberikan anjuran agar Sholat Idul Adha 2021 dilaksanakan di rumah masing-masing.

Baca Juga: Tuntunan Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H atau Selasa 20 Juli 2021, Lengkap Gerakannya

Secara umum, Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkad. Hal ini sebagaimana dengan Sholat Hari Raya Idul Fitri. Dalilnya dapat dijumpai dalam surat Al Kautsar ayat 2 yang artinya "Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah."

Ulama dari kalangan mazhab Syafi’i menyebutkan hukum melaksanakan Sholat Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi dalam kitab Raudhah ath Thalibin.

Dalam bab permulaan, Imam Nawawi menerangkan masalah shalat Ied menuliskan hukum shalat Idul Adha adalah sunnah.

Imam Nawawi berkata, hukum shalat Ied adalah sunnah, yang anjuran mengerjakannya terdapat dalam nash.

Baca Juga: Panduan MUI tentang Tata Cara Shalat Idul Adha di Masa PPKM Darurat

Imam Mardawi dalam Al-Inshaf fi Ma’rifati Ar-Rajih min Al-Khilaf, karya Imam Al Mardawi—ulama dari kalangan Hanbali—, mengatakan hukum melaksanakan shalat Idul Adha adalah sunnah muakkadah. Ia berkata;

وعنه -أي: الإمام أحمد- هي -أي: صلاة العيد- سُنَّة مؤكَّدة

Artinya; Dan dari padanya—artinya dari Imam Ahmad bin Hanbal— hukum melaksanakan shalat Ied adalah sunnah muakkadah.

Bagaimana hukumnya Sholat Idul Adha sendirian di tengah pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PPKM Darurat?

Imam Nawawi dalam kitab al Majmu’ Syarah al Muhadzab, menerangkan sebaiknya sholat Ied dilaksanakan berjamaah.

Baca Juga: Link Twibbon Idul Adha 2021 Paling Keren, Cocok sebagai Status WhatsApp dan Instagram

Akan tetapi bila ada yang melaksanakan secara munfarid atau sendirian maka sholat Ied tetap sah. Artinya, Shalat Idul Adha secara sendirian di rumah  hukumnya boleh.

Imam Nawawi berkata dalam al Majmu’ Syarah al Muhadzab;

تسن صلاة العيد جماعة، وهذا مجمع عليه؛ للأحاديث الصحيحة المشهورة، فلو صلاها المنفرد؛ فالمذهب صحتها

Artinya:  Sunah hukumnya melaksanakan sholat Ied (Adha dan Fitri) secara berjamaah, ini pendapat mayoritas, pasalnya terdapat dalam hadits yang shahih. Jikalau Sholat Ied seseorang dalam keadaan sendirian, maka shalatnya tetap sah.

Senada dikatakan Mufti Dar Ifta Mesir, Syekh Syauqi Ibrahim Abdul Karim ‘Allam suatu waktu ditanya terkait sholat Ied yang dikerjakan secara sendirian.

Ia lantas menjawab dengan mengatakan bahwa melaksanakan sholat Ied secara berjamaah itu hukumnya sunnah, bukan wajib. Dan sholat secara berjamaah bukan syarat sah sholat Ied.

ومعنى كون الجماعة فيها من السنن، أي: إنَّه يصح أداؤها في غير جماعة، فالجماعة على ذلك ليست من شروط صحتها

Artinya; pengertian “keadaan sholat Jamaah” pada sholat Ied adalah sunnah artinya sesungguhnya sah melaksanakannya dalam keadaan tidak berjamaah, maka sholat Ied dalam keadaan berjamaah atas demikian bukan menjadi syarat sah sholat Ied.

Baca Juga: Tanggal Berapa Idul Adha 2021? Berikut Penjelasan Perhitungannya dan Keutamaan Kurban saat Lebaran Haji

Bersamaan dengan adanya pandemi dan PPKM Darurat, MUI mengeluarkan panduan tata cara Sholat Ied di Hari Raya Idul Adha.

Menurut MUI, waktu pelaksanaannya dimulai setelah terbit matahari dan diutamakan saat masuk waktu Dhuha sampai sebelum masuk waktu Zuhur.

Berikut tata cara melakukan shalat Ied dalam kondisi pemberlakuan PPKM berlangsung:

  • Shalat dimulai dengan menyeru “ash-shalaata jaami‘ah”, tanpa azan dan iqamah.
  • Memulai dengan niat shalat Idul Adha, yang berbunyi:

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

  • Membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.
  • Membaca doa iftitah.
  • Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram), dan di antara takbir itu dianjurkan membaca “Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar.”
  • Membaca surah al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah yang pendek dari Alquran.
  • Ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
  • Saat rakaat kedua, sebelum membaca Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri (takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca “Subhaanallaahi wal hamdulillaahi wa laa ilaha illallahu wallaahu akbar.”
  • Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran.
  • Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.

Demikian penjelasan mengenai hukum Sholat Idul Adha di masa PPMK Darurat, lengkap bacaan niat dan tata caranya. Semoga bermanfaat.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x