Rasulllah SAW, telah memberi nasihat kepada para pemuda yang belum mampu menikah agar berpuasa. Karena puasa akan membantu mereka untuk mengendalikan motivasi seksual.
Dalam puasa terdapat unsur latihan bersabar. Dengan latihan bersabar, seseorang akan mampu menanggung berbagai beban berat.
Ketika orang berpuasa merasa terhalangi untuk mengonsumsi makanan dan minuman, maka akan ikut merasakan penderitaan fakir miskin, yang tidak bisa mengonsumsi makanan. Karenanya, akan mengasihi saudaranya yang bernasib kurang beruntung secara ekonomi.
Ia akan memberikan pertolongan dan berbuat baik kepada orang-orang yang membutuhkan. Hal itu, akan membuat hubungan sosialnya menjadi lebih baik. Menjadi lebih peka pada masyarakat yang membutuhkan rasa tanggung jawab sosial.
Ia akan senantiasa berusaha memberikan bantuan dan menganggap sebagai salah satu anggota masyarakat yang bermanfaat bagi komunitasnya. Akhirnya, akan merasa bahagia dan tenteram.
Puasa akan sangat berguna untuk mengobati perasaan berdosa dan menghilangkan kegundahan. Rasulullah SAW mengatakan, bahwa balasan ibadah puasa adalah ampunan dosa dan masuk surga.
“Barang siapa yang menunaikan ibadah puasa Ramadhan dilandasi iman dan ikhlas, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” (HR. Abu Hurairah).
Sementara Abu Sa’ida al-Khudri meriwayatkan, bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak ada seorang hamba yang berpuasa, meski sehari, melainkan dengannya Allah akan menjauhkannya api neraka--sejauh jarak--perjalanan tujuh puluh tahun.”