Kemenag Tetapkan Idul Adha Jatuh Pada 10 Juli 2022, Ini Amalan Sunnah di Bulan Dzulhijjah

29 Juni 2022, 21:56 WIB
Hari Raya Idul Adha jatuh pada Minggu 10 Juli 2022. Hal itu setelah diputuskan lewat sidang isbat pada Rabu 29 Juni 2022. /Tangkapan Layar YouTube Kemenag RI/


SERANG NEWS - Kementerian Agama RI menetapkan 1 Dzulhijah jatuh pada Jum'at 1 Juli 2022 hari raya Idul Adha jatuh pada, Ahad 10 Juli 2022.

Keputusan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhif Sa'adi dalam Telekonferensi Pers Awal Dzulhijah 1443/2022 M,i Rabu 29 Juni 2022 yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @kemendag_ri.

"Sehingga secara mufakat telah ditetapkan 1 Dzulhijah 1443 jatuh pada hari Jum'at tanggal 1 Juli 2022 Masehi" ucap Zainut dalam Telekonferensi pers @kemendag_ri dikutip SerangNews.com, 29 Juni 2022.

"Berarti hari raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah bertepatan dengan tanggal 10 Juli 2022" sambung KH. Abdullah Jaidi selaku Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kederisasi. 

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Idul Adha: Sunah Dzulhijjah, Tariwyah dan Arafah yang Dimulai Kamis 30 Juni 2022

Diketahui memang secara umum, posisi hilal di Indonesia belum memenuhi kriteria baru MABIMS (Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) yang dimana Tinggi Bulan kurang lebih dari 3° dengan elongasi <5°.

Dengan menggunakan kriteria baru MABIMS yang di bawah wilayah Indonesia dan Asia Tenggara belum memenuhi kriteria.

"Tinggi bulannya itu masih kurang dari 3° (gambar yang kanan atas) dan dari data elongasi yang ada di tabel itu pun elongasinya baru sekitar 5° kurang. Artinya belum memenuhi kriteria," terang anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Thomas Djamaluddin dalam kanal YouTube Kemenag RI. 

Baca Juga: Pas Banget Buat Idul Adha, Ini Resep Bumbu Sate Sapi dan Kambing, Dijamin Enak dan Lezat

Thomas menerangkan, dalam hal ini bulan terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat, sehingga secara hisab hilal tidak bisa dirukyat pada 29 Dzulkaidah ini.

"Sebabnya kemudian ada potensi pada isbat nanti bulan Zulkaidah itu diistikmalkan atau digenapkan 30 hari dan Zulhijah itu berpotensi ditetapkan tanggal 1 Juli," terang Profesor Astronomi Astrofisika.

Di Indonesia sendiri Idul Adha biasa disebut dengan Lebaran Haji karena momennya memang bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji.

Dalam rangka menyambut bulan Dzulhijah, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh karena pahala dari apa yang kita kerjakan akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. 

Baca Juga: Resep Sate Kambing Empuk dan Lezat, Cocok Dimasak saat Momen Idul Adha

Dari Ibnu Umar Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada kumpulan hari yang amal shaleh lebih dicintai oleh Allah melebihi amal shaleh yang dikerjakan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”

Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi Muhammad SAW menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Amalan-amalan shaleh yang dianjurkan pada bulan dzulhijah

1. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dijalankan pada tanggal 09 Dzulhijjah tahun Hijriyah. Puasa Arafah dianjurkan bagi umat muslim yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji di Makkah. Cara melaksanakan puasa arafah sama seperti puasa sunnah lainnya.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162) 

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Penentuan Idul Adha 1443 H Dilakukan? Ini Jadwal Live Streaming Sidang Isbat di TVRI

2. Puasa Tarwiyah

Puasa lainnya yaitu tarwiyah yang dilaksanakan pada pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah untuk menyambut Iduladha.

Puasa tarwiyah ini termasuk yang disukai Allah dan amalannya dapat menghapus dosa selama satu tahun.

Pada 8 Dzulhijjah, kita dianjurkan untuk melakukan amal saleh termasuk puasa sunnah tarwiyah. Kita dimotivasi oleh sebuah hadits yang menyebutkan keutamaan puasa sunnah tarwiyah sebagai berikut:

صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya, “Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan dan Ibnun Najar)

3. Takbir dan Dzikir

Perbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristigfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini, tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja tetapi juga dibiasakan pada keseharian hidup kita.

Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.” Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah” 

Baca Juga: Kapan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah Tiba, Simak Penjelasan Berikut Ini

4. Menunaikkan ibadah haji dan umroh

Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji.

Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)

5. Berqurban

Hari raya Idul Adha atau sering dikenal dengan hari raya qurban, karena pada tanggal 10 Dzulhijjah tersebut, umat Islam berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah shalat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.

Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah SWT sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]: 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an-nahr). Para Jumhur ulama menafsirkan ayat tersebut dengan “Berqurbanlah pada hari Idul Adha (yaum an-Nahr).

Udhiyah merupakan bentuk rasa cinta dan ketaqwaan seorang muslim kepada Allah SWT, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.

Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”. (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)

6. Bertaubat dan tidak maksiat

Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam untuk melaksanakan perintah tersebut, namun hal serupa ditekankan bagi umat Islam bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Dzulhijjah.

Artinya kita menyibukkan diri di awal bulan Dzulhijjah dengan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang“. (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)

Keistimewaan 10 malam hari pertama bulan Dzulhijjah sangatlah besar. Amalan shaleh yang dikerjakan oleh kita diistimewakan dan dicintai oleh Allah serta dilipatgandakan pahalanya yang mana hal ini merupakan nikmat dan karunia dari Allah SWT kepada hambaNya.

Maka kita wajib mensyukurinya dengan sungguh-sungguh meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT.

Walapun sejatinya, amalan-amalan shaleh yang tertera tidak berpacu mutlak hanya pada yang disebutkan diatas, amalan shaleh lainnya seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an juga patut dikerjakan oleh umat Islam dalam kesehariannya.

7.Mandi sebelum sholat Id

Amalan sunnah Iduladha berikutnya yaitu wajib mandi sebelum melaksanakan salat Id untuk membersihkan tubuh dari hadas kecil dan hadas besar.

Sunnah mandi wajib ini berlaku untuk perempuan dan laki-laki, baik yang akan salat Id atau perempuan dengan udzur syar'i atau berhalangan.

8. Berpakaian bersih dan sopan

Dalam kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan, khusus bagi laki-laki disunahkan memakai pakaian yang paling baik dan lebih utama warna putih.

Jika hanya memiliki satu pakaian, maka tidak mengapa boleh ia memakainya. Untuk perempuan, cukuplah ia memakai pakaian sebagaimana sehari-hari janganlah ia berlebihan.

9. Memakai wewangian

Memakai wewangian, memotong kuku, memotong rambut untuk menghilangkan aroma tidak sedap pada tubuh, termasuk kesunahan Iduladha.

Melakukan hal-hal tersebut bisa kapan saja, seperti saat hendak melaksanakan salat Jumat, mengutip kitab Al-Majmu' Syahrul Muhadzdzab.

10. Makan setelah sholat id
Kalau Idulfitri mengharuskan untuk makan terlebih dulu sebelum salat, maka Iduladha sebaliknya yaitu harus berpuasa terlebih dulu.

Diriwayatkan dari Sahabat Buraidah RA, 'bahwa Nabi SAW tidak keluar pada Hari Raya Idulfitri sampai beliau makan, dan pada Hari Raya Iduladha hingga beliau kembali ke rumah'.

“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).***

Editor: Kiki

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler