Bacaan Niat Puasa Ramadhan Harus Diucapkan atau Cukup dalam Hati? Begini Penjelasan Quraish Shihab

1 April 2022, 16:15 WIB
Ilustrasi - Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2022. /FREEPIK/freepik/

SERANG NEWS – Tata cara dan niat Puasa Ramadhan menjadi salah satu yang penting dalam melaksanakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan.

Menurut Profesor Dr Quraish Shihab, niat menjadi hal yang penting ketika seseorang akan melaksanakan Puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan 1443 H akan jatuh pada Sabtu 2 April 2022 berdasarkan maklumat Muhammadiyah.

Sedangkan versi pemerintah, baru akan diputuskan melalui sidang isbat yang digelar pada Jumat 1 April 2022.

Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan 2022 Versi Panjang dan Versi Pendek, Lengkap Bacaan Latin dan Artinya

Profesor Dr Quraish Shihab menjelaskan, bahwa datangnya bulan Ramadhan seperti datangnya tamu yang wajib disambut dengan penuh suka cita.

Penyambutan ini biasanya diserukan dengan ucapan Marhaban ya Ramadhan. Kata dia, marhaban berasal dari kata rahab, yang artinya lapang.

“Tamu yang datang kita sambut dengan lapang,” ucapnya dikutip SerangNews.com dalam kanal YouTube Najwa Shihab.

Baca Juga: Penjelasan Quraish Shihab Tentang Makna Marhaban, Lengkap Bacaan Niat Puasa Ramadhan 2022

Arti kata rahab yang kedua, lanjutnya, tempat mengambil bekal untuk memperbaiki kesalahan.

“Jadi Marhaban ya Ramadhan bukan sekadar lapang. Tapi kita juga bersedia mengambil bekal perjalanan menuju akhirat dan bersedia memperbaiki apa yang salah dari niat kita,” katanya.

Karena itu, menjelang ramadhan seorang muslim harus melakukan instropeksi diri.
“Apa yang selama ini kita lakukan, apa yang salah, yang kurang, dan perlu diperbaiki,” tambahnya.

Baca Juga: Bacaan Surat Al Baqarah 183-185 dan Hadits Penjelasan Perintah Puasa Ramadhan Bagi Muslim

Menurut Quraish Shihab yang sebelumnya menjalankan puasa ada banyak hal yang penting yang perlu dipersiapkan.

“Banyak sekali yang penting, yang pertama niat itu,” ucapnya.

Menurutnya niat biasa dilafalkan atau cukup dalam hati. Yang terpenting, kata Quraish Shihab, harus dimantapkan.

“Imam Syafi'i, niat harus setiap hari, harus diucapkan, dimantapkan di dalam hati. Karena yang menentukan nilai sesuatu itu niat,” ujarnya.

Baca Juga: Kapan Puasa Ramadhan 2022? Berikut Tahapan Sidang Isbat Awal Ramadhan 1443 H

“Walaupun pengucapanannya tidak harus dilisankan, tapi niatnya harus dimantapkan dalam hati bahwa saya akan berpuasa,” sambung penulis tafsif Al Misbah ini.

Setelah niat dimantapkan, selanjutnya orang yang menjalankan puasa harus terus menerus melakukan instropeksi diri melalui ibadah-ibadah lainnya.

“Saat malam instropeksi apa kurang dari kemarin, saya berjanji akan lakukan,” katanya.

“Jadi niat untuk perbaiki yang kurang sehingga kita capai tingkatan yang diharapkan dari puasa,” sambung Quraish Shihab.

Baca Juga: Catat, Ini Tanggal Sidang Isbat Menentukan Awal Mulai Puasa Ramadhan 2022

Sementara, syarat sah puasa yang harus dipenuhi agar amalan puasa tersebut sah dan diterima adalah sebagai berikut:

1. Islam: Puasa termasuk puasa Ramadhan hanya sah jika dikerjakan oleh orang islam. Jika sebelum berpuasa keluar dari agama Islam maka puasanya tidak sah dan tidak diterima.

2. Niat: Puasa haruslah juga dilandasi dengan niat. Terutama puasa wajib haruslah berniat sebelum terbit fajar.

Sebagian ulama berpendapat bahwa niat juga termasuk dalam syarat sah puasa selain juga merupakan rukun puasa. Yang perlu diketahui, puasa tidak harus dilafadzkan dan bisa dengan berniat dalam hati.

3. Mumayyiz: anak yg sudah mencapai usia di mana seorang anak sudah mulai bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

Baca Juga: Kabar Gembira, Puasa Ramadhan 1443 H Dimulai 2 April 2022, Begini Penjelasan Dalil Hukumnya

Usia seseorang yang sudah diperkirakan memiliki sifat mumayyiz adalah berkisar usia 5 hingga 11 tahun.

Jika anak pada usia tersebut berpuasa maka ibadahnya sah meskipun belum diwajibkan. Meskipun demikian sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk melatih anak berpuasa sejak dini.

4. Suci dari haid dan nifas: Bagi seorang wanita yang mengerjakan puasa haruslah tidak dalam keadaan haid atau nifas. Jadi wanita yang haid dan nifas puasanya tidak sah dan wajib meng-Qadha’nya.

5. Tidak ada hal yang membatalkan puasa
Orang yang berpuasa berarti harus menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa. Misalnya makan dan minum secara sengaja, keluar mani secara sengaja, bersetubuh dan lain sebagainya.

Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shouma ghodin'an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta'aala."

Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler