Tuntunan Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H atau Selasa 20 Juli 2021, Lengkap Gerakannya

17 Juli 2021, 22:56 WIB
Tuntunan Tata Cara dan Niat Sholat Idul Adha 1442 H atau Selasa 20 Juli 2021. /Pixabay/Abdullah_Shakoor/

SERANG NEWS – Umat Muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H yang bersamaan dengan Selasa 20 Juli 2021.

Berikut tuntunan tata cara dan niat Sholat Idul Adha yang dilaksanakan saat Hari Raya Idul Adha 2021.

Seperti sholat pada umumnya, niat Sholat Idul Adha atau Lebaran Haji/Kurban, cukuo diucapkan dalam hati. Sebab yang terpenting adalah niat dan iklhas mengharap ridho Allah SWT.

Adapun bacaan niat Sholat Idul Adha sebagai imam atau makmum dalam Bahasa Arab, latih dan terjemahan Bahasa Indonesia dapat disimak berikut ini.

Baca Juga: Bisa Dikerjakan Bersamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, Ini Bacaan Niat Puasa Qadha Ramadhan

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Ma'mum

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

“Usholli sunnata 'iidhil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aala.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala.”

Niat Sholat Sunah Idul Adha sebagai Imam

اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِالْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

“Usholli sunnata 'iidhil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aala.”

Artinya: “Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka'at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala.”

Baca Juga: Doa dan Dzikir Malam Lailatul Qadar: 10 Kalimat Tasbih agar Doa Terkabul saat Itikaf

Tata Cara Shalat Idul Adha:

Jumlah raka’at Shalat Idul Adha adalah dua raka’at. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:

Sholat Idul Adul Adha dimulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.

Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir (takbiratul ihrom) sebelum memulai membaca Al Fatihah.

Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi, tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”

Baca Juga: Tata Cara, Waktu dan Doa Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah, Lengkap Latin dan Terjemahan Indonesia

Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. allahummaghfirlii war hamnii.”

Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.”

Hanya saja, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca lainnya sepanjang di dalamnya berisi pujian kepada Allah SWT.

Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW, adalah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua.

Baca Juga: Bacaan Doa Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Jelang Idul Adha 2021, Lengkap Latin Indonesia

Ada Riwayat, bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri.

Waqid menjawab, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (Surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (Surat Al Qomar).

Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Apalagi, jika hari Idul Adha jatuh pada hari Jum’at.

Baca Juga: Tanggal Berapa Idul Adha 2021? Berikut Penjelasan Perhitungannya dan Keutamaan Kurban saat Lebaran Haji

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi Muhammad bersabda: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiy:21.58).

Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa, yakni: ruku’, i’tidal, sujud, dan seterusnya.

Selanjutnya, bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua. Dilanjutkan bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir (selain takbir bangkit dari sujud), sebelum memulai membaca Al Fatihah.

Setelah itu, membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas dan gerakan lainnya hingga salam.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler