Gerhana Bulan Total Berlangsung Hari Ini, Berikut Waktu, Dalil, dan Tuntunan Shalat Sunnah Gerhana

26 Mei 2021, 19:59 WIB
Gerhana bulan terlihat dari Observatorium Jokotole IAIN Madura, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (26/5/2021). Gerhana bulan total di wilayah Kabupaten Pamekasan dan sekitarnya berlangsung pada pukul 16.44-19.52 WIB dan fase total pada pukul 18.18 WIB. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/rwa. /SAIFUL BAHRI/ANTARA FOTO

SERANG NEWS - Peristiwa Super Blood Moon atau Gerhana Bulan Total akan berlangsung hari ini, Rabu 26 Mei 2021.

Gerhana Bulan atau dalam Bahasa Arab disebut Khusuful Qamar ini akan mulai berproses pada pukul 16.43 WIB.

Lalu, Gerhana Bulan Total akan terjadi di Indonesia mulai pukul 18:09 hingga 19:51 WIB.

Baca Juga: Sambangi Demokrat, PKS Banten Sebut Ada Kemungkinan Berkoalisi Lagi, Dorong Iti Maju Pilgub?

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, meminta seluruh umat muslim lakukan shalat sunnah gerhana saat peristiwa Gerhana Bulan total berlangsung.

“Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” ujar Kamaruddin Amin dikutip SerangNews.com dari situs Kemenag pada Rabu 26 Mei 2021.

Kamaruddin Amin juga mengatakan, shalat sunnah gerhana bisa dilakukan usai shalat maghrib hingga waktu gerhana selesai.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan P3K Dipastikan Bukan 31 Mei, Ridwan: Pada Saatnya BKN Sampaikan

"Sholat Gerhana bisa dilakukan pada waktu setelah Sholat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujarnya.

Rasulullah saw juga menganjurkan shalat sunnah gerhana saat peristiwa gerhana Bulan atau matahari dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yakni :

سمعت المغيرة بن شعبة يقول انكسفت الشمس يوم مات ابراهيم فقال الناس انكسفت لموت ابراهيم فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن الشمس والقمرأيتان من أيات الله لا ينكسفان لموت أحد ولا لحياته فإذا رأيتمواهما فادعوا الله وَصَلّوا حَتَّى يَنْجَلِيَ

Baca Juga: Gerhana Bulan Super Blood Moon Malam Ini Bisa Disaksiskan dengan Mata Telanjang, Ini Jam untuk Melihat

"Telah terjadi gerhana matahari ketika wafatnya Ibrahim. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan ia tidak akan mengalami gerhana yang disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana sempurna, maka berdoalah kepada Allah dan dirikan sholat hingga (matahari) tampak tampak. ” (HR Al-Bukhari no 1044).

Sesuai keterangan akhir hadis, maka shalat gerhana menjadi salah satu amalan yang bisa dilakukan.

Hukum pelaksanaan shalat sunnah gerhana sendiri adalah sunnah muakkad atau Sunnah yang sangat dianjurkan.

Berikut tuntunan shalat sunnah gerhana menurut islam :

Baca Juga: Lesti Kejora Langkahi Kakak dengan Menikah Duluan, Ini Tanggapan Sang Kakak 

1. Berniat di dalam hati;

lafadznya adalah :

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala."

Artinya :

"Saya berniat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Taala."

2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir mengangkat tangan setinggi telinga lalu bersedekap

3. Membaca do'a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih);

Baca Juga: Soal 97 Ribu PNS Siluman yang Diperkirakan Rugikan Negara Rp300 Miliar Per Bulan, Begini Kata Said Didu

Hal ini sesuai hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari berikut :

جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ

Artinya : “Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)

4. Melakukan ruku

5. Bangkit dari ruku '(i'tidal);

6. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;

7. Kemudian ruku 'kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku 'sebelumnya;

Baca Juga: Kumpulan Kata-kata Bijak dari Sinetron Preman Pensiun, Berikut Bisa Dijadikan Status di Media Sosial

8. Selanjutnya, bangkit dari ruku '(i'tidal);

9. Kemudian sujud yang panjangnya ruku ', lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;

10. Setelah itu, bangkit dari sujud lalu yang melakukan raka'at kedua rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;

11. Salam.

Baca Juga: Nagita Slavina Pasrah Anak Keduanya Cowok: Pokoknya Habis Ini Harus Cewek!

Selain itu, anjuran salat gerhana lainnya adalah adanya dua khutbah usai salat.

Tujuan dari adanya dua khutbah ini adalah untuk mengajak jamaah beristighfar, dan semakin takwa kepada Allah.

Hal ini sesuai sabda Rasulullah saw di atas yang diriwayatkan oleh imam Bukhari yakni :


فَخَطبَ الناسَ فَحَمِدَ الله وأثنَى عَليهِ ثم قالَ:

” إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّ قوا”.


Artinya : Nabi SAW berkhotbah di hadapan orang banyak, beliau memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda,

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (H.R Bukhari no. 1044). ***

Editor: Kiki

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler