Baca Juga: Bakri Juara All England 2022, BWF Wanti-wanti Kekuatan Baru Bagas-Fikri di Turnamen Badminton Dunia
“Saya bisa memainkan permainan saya tanpa terbebani olehnya. Ada banyak tur, tapi All England spesial. Saya belum pernah ke banyak final di sini, dan saya mampu menangkap semua peluang yang saya dapatkan," sambungnya.
Sementara itu An Seyoung merasa sedang tidak dalam performa terbaiknya. Ia banyak melakukan kesalahan yang menghasilkan poin untuk lawan.
"Dalam hal waktu saya membuat beberapa kesalahan dan saya merasa kecewa karena saya tidak bisa menunjukkan yang terbaik hari ini,” kata An Seyoung.
Kekecewaan juga karena wakil tunggal putri Korea Selatan sudah lama tidak meraih gelar di ajang All England.
“Saya mendengar sudah lama sejak seorang Korea terakhir memenangkan gelar tunggal putri All England, jadi saya kecewa, tetapi saya akan kembali," ujarnya.
Gelar kedua Jepang dipersembahkan pasangan ganda campuran Yuta Watanabe/Arisa Higashino.
Mereka berhasil mengalahkan juara Olimpiade Tokyo 2020 Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping. Kemenangan itu sekaligus capaian Yuta/Arisa untuk ketiga kalinya dalam 13 pertemuan.