Network
SERANG NEWS - Pemain Persib Bandung Mohammed Rashid enggan memegang spanduk 'Stop War' saat laga kontra Persija.
Saat itu, sebelum laga Persib kontra Persija para pemain berfoto dengan spanduk 'Stop War' yang ditujukan untuk konflik Rusia-Ukraina.
Namun, Mohammed Rashid menghindar saat sesi foto bersama dengan skuad Persib Bandung.
Baca Juga: Live Streaming Bali United vs Persija Jakarta, Live di Indosiar Pukul 20.30 WIB
Pemain asal Palestina itu kemudian menjelaskan alasan kenapa dirinya enggan berfoto bersama spanduk tersebut.
Menurutnya, apa yang dilakukannya bukan berarti dia mendukung atau setuju dengan perang di Ukraina. Ia dengan tegas menentang semua perang.
"Untuk memperjelas, saya tidak setuju dengan perang di Ukraina atau perang apa pun di negara mana pun! Saya menentang semua perang. Beberapa orang mengira saya tidak ikut berfoto karena saya setuju dengan apa yang terjadi di Ukraina," tulis Rashid melalui akun Instagramnya pada Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: Ketajaman Striker Persija Marko Simic Jadi Ancaman Lini Belakang Bali United, Teco Siapkan Sosok Ini
Rashid yang merupakan seorang muslim menjelaskan bahwa dalam islam tidak ada perbedaan antara orang Arab atau non Arab, ataupun orang berkulit putih dan hitam.
"Jelas TIDAK, Nabi Muhammad mengatakan tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan non-arab dan tidak juga antara orang berkulit hitam dan putih kecuali dengan ketakwaannya!," ucap dia.
Namun, ia mempertanyakan kenapa hal yang sama tidak dilakukan untuk ditujukan ke Palestina. Ia menyebut sudah ada standar ganda.
Baca Juga: Langka! Bobotoh Persib Dukung Persija Jakarta Kalahkan Bali United, Ini Alasannya
"Tetapi mengapa ketika kita melakukan hal yang sama untuk Palestina, itu menjadi ilegal dan berkata mencampuradukkan sepak bola dengan politik? Mengapa standar ganda? Ini sangat TIDAK ADIL! Kita semua adalah manusia!," tuturnya.
Rashid menyampaikan, bangsa Timur Tengah seperti Palestina, Suriah, Yaman dan Irak jelas tidak ingin berperang. Namun, jika ingin bersimpati seharusnya tidak tebang pilih.
"Kami juga tidak ingin perang di Palestina, Suriah, Yaman, Irak dan lain-lain. Jika kita ingin bersimpati dan menunjukkan kemanusiaan, kita harus melakukannya untuk semua orang yang menderita di seluruh dunia, bukan memilih dan memilih!," katanya.
"Insya Allah semua perang akan berakhir dan orang-orang di mana pun di dunia dapat aman dan menikmati hidup jauh dari perang," ujarnya menambahkan.***
