SERANG NEWS - Kepergian para punggawa Inter dimulai dari pelatih Antonio Conte, Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi membuat Nerazzuri dipandang sebelah mata.
Inter yang merupakan peraih Scudetto musim 2020/2021 danggap telah kehilangan sebagian kekuatannya untuk kembali bersaing di Liga Italia.
Hal ini membuat Juventus menjadi kandidat terkuat untuk kembali merebut Scudetto dari tangan Inter.
Apalagi dengan kembalinya Massimiliano Alergi di awal musim panas ini telah meningkatkan kepercayaan diri punggawa Bianconeri.
Baca Juga: Bola di Liga 1 Indonesia Disemprot Disinfektan, dr Faheem Younus: Akhiri Kegilaan Ini
Hal itu melukiskan gambaran cerah bagi Bianconeri, yang menjadi favorit Scudetto bagi sebagian besar pengamat.
Meskipun demikian, awal musim yang mengerikan ditambah dengan kepergian Cristiano Ronaldo telah menimbulkan ketidakpastian pada kondisi si Nyonya Tua saat ini.
Mantan striker Inter, Milan dan Juventus, Cristian Vieri, percaya bahwa Bianconeri adalah favorit untuk merebut kembali mahkota Scudetto mereka yang hilang.
Namun, hilangnya bintang Portugal itu mendorongnya untuk berubah pikiran dan lebih menjagokan Inter.
Baca Juga: Kontrak Ivan Perisic Tidak Diperpanjang, Inter Incar Dua Pemain dari Premier League, Siapa?
“Sebelum Ronaldo pergi, saya mengatakan Juventus lebih kuat dari Inter, terutama dalam menyerang," katanya dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport (via ilBianconero).
"Sekarang saya menempatkan Nerazzurri di depan (Calon kuat Scudetto)," katanya sebagaimana dikutip dari Juvefc, Jumat 3 September 2021.
"Alasannya 25-30 gol Cristiano hilang, dan sekarang orang lain harus mencetak gol yang dia cetak,” kata pensiunan striker itu
“Saya tidak berpikir Kean akan mampu mencetak begitu banyak, tapi saya pikir itu benar untuk memberinya gelar juara sebelum menilai dia.”
Vieri menanggapi gagasan yang mengklaim para pemain Juventus lainnya sekarang akan memberi lebih banyak kontribusi kepada tim setelah kembalinya Ronaldo ke Manchester United.
“Ketika Ronaldo sang Fenomena meninggalkan Inter, bukan karena saya memberi lebih, tapi saya tidak bisa melakukan lebih dari apa yang sudah saya lakukan sebelumnya.
“Para pemain belum tentu bermain lebih baik sekarang, dan kami melihatnya di dua pertandingan pertama," ujarnya.
"Tapi kita tidak boleh menilai mereka berdasarkan sepak bola di bulan Agustus. Mari kita bicarakan setelah 5 atau 6 pertandingan.”***