Bukan Pelatih, Bapak Kelahiran Solo Ini Sosok di Balik Duet Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan Minions

24 Agustus 2021, 12:55 WIB
The Minions dikabarkan siap tampil di Sudirman Cup /Instagram/@kevin_sanjaya/

SERANG NEWS – Indonesia masih bisa bicara banyak di cabang olahraga bulutangkis. Sebab, tim merah putih sejauh ini selalu bisa meraih juara dalam gelaran turnamen bulutangkis di tingkat dunia.

Baru-baru ini, pasangan ganda putri Indonesia yakni Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Tak cukup sampai disitu, Indonesia juga berhasil mengirim pasangan ganda putra terbaik Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo meraih peringkat satu dunia.

Prestasi tersebut tentu memberi kebanggan tersendiri bagi Indonesia sebagai ‘kiblatnya’ bulutangkis dunia.

Tapi tahukan kamu, ternyata ada sosok ini yang berhasil meracik duet maut Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya. Siapakah sosok tersebut?

Dia adalah asisten pelatih ganda putri Pelatnas PBSI Cipayung, Chafidz Yusuf.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Cara Nonton Pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 Hari Ini Pukul 18.00 WIB

Meski namanya tak begitu populer, Chafidz Yusuf menjadi aktor di balik duet kesuksesan duet Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya.

Banyak diakui bahwa sosok Chafidz Yusuf menjadi salah satu orang yang juga berpengaruh dalam keberhasilan ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu untuk meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Pelatih kelahiran Solo, 6 Desember 1962 itu juga menjadi sosok peracik ganda putra nomor satu dunia saat ini Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Bagaimana kisahnya?

Dilansir dari laman PB Djarum, Chafidz yang kala itu masih mengisi bangku kepelatihan sedang mencari bibit pemain ganda putra pelatnas. Ia kemudian mencari informasi seputar pemain yang bisa bergabung di pelatnas.

Baca Juga: China Taipe Bisa Jadi Batu Sandungan Tim Bulutangkis Indonesia di Thomas Cup 2020, PBSI Beberkan Alasannya

Chafidz akhirnya mendapat informasi dari salah satu pelatih PB Djarum, akhirnya ia memasangkan duet Kevin/Marcus.

"Dulu ada informasi dari pelatih PB Djarum yaitu Sigit Budiarto yang meberikan info ada satu pemain yang benar-benar potesial yaitu Kevin. Setelah kita saling memberikan pertimbangan, memang kita lihat benar seperti Sigit. Lalu kita pasangkan dengan Marcus dan benar-benar klop," ungkap Chafidz.

Kejelian Chafidz dalam meracik skuat pasangan ganda tidak lepas dari pengalamannya saat belajar dari sang legenda bulutangkis Indonesia bulutangkis Christian Hadinata, yang diakuinya menjadi salah satu mentor hidup.

"Saya banyak belajar dari beliau, bagaimana caranya meracik pasangan ganda. Beliau memberikan ajaran pada saya bahwa ada dua faktor yang harus betul-betul kita lihat. Baik itu teknis maupun non teknis," papar Chafidz.

"Dari segi teknis, kita lihat seorang pemain itu pola dan kemampuannya seperti apa? Untuk pemain ganda, kita membutuhkan pemain yang bisa mengatur serangan dan satu lagi pemain dengan power yang kuat, sehingga bisa saling melengkapi," jelas Chafidz.

Baca Juga: Gagal di All England, PBSI Kirim Atlet Junior Turnamen Orleans Masters 2021

"Kalau masalah non teknis kita lihat dalam latihan seperti apa, dan melakukan pendekatan di luar lapangan pada setiap pemain, kita ajak diskusi. Jadi kalau non teknis dan teknisnya sudah nggak ada masalah, kita bisa memutuskan pemain itu potensial atau tidak," tegas Chafidz.

Sebelum terjun sebagai pelatih, Chafidz adalah seorang pemain bulutangkis yang bergabung di PB Djarum pada 1979 hingga 1988. Kemudian ia pensiun dan melatih PBSI Pelatnas hingga sekarang.***

 

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: PB Djarum

Tags

Terkini

Terpopuler