SERANG NEWS - Ramalan Jayabaya banyak dipercaya masyarakat, khususnya di Jawa.
Ramalan Jayabaya yang merupakan raja Kerajaan Kediri banyak terkait tentang negara Indonesia.
Seperti yang banyak dijadikan pijakan masyarakat banyak yaitu tentang istilah 'Notonegoro' atau Nata Negara.
Istilah Notonegoro ternyata bukan hanya soal bagaimana menata negara. Tapi, diyakini berisi ramalan tentang pemimpin atau Presiden Indonesia.
Diketahui, hingga saat ini Indonesia sudah melahirkan Presiden mulai dari Soekarno hingga Jokowi.
Kemudian pada tahun 2024 mendatang akan ada pemilihan presiden kembali menggantikan Presiden Jokowi yang sudah dua periode.
Baca Juga: Kumpulan Weton Primbon Jawa Ini Paling Disukai Khodam Harimau: Berwibawa, Setia dan Berjiwa Pemimpin
Ramalan Notonegoro pun mulai kembali diingat-ingat masyarakat. Berikut ini ramalan Jayabaya Notonegoro.
Istilah ‘Notonegoro’ banyak diyakini sebagai urutan nama-nama Presiden Indonesia.
Di awali dengan 'No' yang merujuk Soekarno dan 'To' yang merujuk kepada presiden kedua Soeharto. Dua presiden ini merujuk pada kata 'Noto' dalam istilah 'Notonegoro'.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Banjir Rezeki dan Kaya Raya di Bulan Oktober 2021, Apakah Kamu Salah Satunya?
Kemudian, 'Negoro' merujuk kepada Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo atau Jokowi yang bernama kecil Mulyono untuk kata 'No'.
Setelah itu huruf Go atau Ga, masyarakat mulai menghubungkan dengan nama yang diisukan akan maju dalam Pilpres 2024 yang memiliki akhiran nama tersebut.
Ada pun kedua nama tersebut yaitu Ganjar Pranowo dan Gatot Nurmantyo, dalam aksara jawa kedua nama tersebut memiliki nama 'Ga' atau 'Go'.
Seperti dikutip SerangNews dari Portal Nganjuk dalam artikel berjudul 'Terbongkar Inilah Sosok Calon Presiden Indonesia 2024, Menurut Ramalan Jayabaya 'NOTONEGORO''.
Khusus untuk Presiden BJ Habibie, Gus Dur serta Megawati tidak termasuk di dalam ranalan, karena tidak memimpin Indonesia dalam satu masa periode.
Meski demikian, hal itu hanyalah ramalan yang tidak bisa dipercaya sepenuhnya atau dijadikan patokan. Karena ramalan Jayabaya juga beberapa hal belum terbukti nyata.*** (Portal Nganjuk/Cristian Rangga Bagaskara)