SERANG NEWS - Saipul Jamil kembali muncul dengan menyanyikan lagu berjudul Boikot Cinta bersama Indah Sari.
Hal itu usai ramai petisi seruan boikot Saipul Jamil tampil di televisi dan YouTube.
"Jangan lupa jam 5 sore ini single terbaru aku dengan @saipuljamilreal akan tayang di Channel Youtube @sevenstarsrecords yaaa!," tulis akun Instagram @indahsariofficial pada Minggu 19 September 2021.
Baca Juga: Link dan Cara Nonton Little Mom Episode 5, Keenan Selamatkan Naura dari Kecelakaan
Video klip lagu Boikot Cinta yang dinyanyikan Saipul Jamil dan Indah Sari itu sudah diunggah di kanal YouTube Seven Stars Records.
Diketahui, lagu dangdut yang dinyanyikan Saipul Jamil dan Indah Sari itu diciptakan oleh Riccardo Mazzoni.
"Hai gaisss jam 5pm hari ini ada lagu baru di Seven Stars Records Official YouTube Channel single pertama dalam bandera Seven Stars Records -> @indahsariofficial Featuring special Guest @saipuljamilreal," tulis akun Instagram @sevenstarsrecords.
"Lagu judul -> Boikot Cinta Cipt. Riccardo Mazzoni dan arranged by Tole, shooting di Bali dengan budget ratusan jutaan rupiah omg omg jangan lupa hadir gaiiis! Dan jangan lupa, sayang kalau aku selingku, boikot cintaku!!!," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, Saipul Jamil bebas dari penjara setelah menjalani hukuman pada Kamis 2 September 2021 lalu.
Saipul Jamil dipenjara karena kasus pencabulan anak di bawah umur. Ia kemudian dijatuhi hukuman 3 tahun penjara pada 14 Juni 2016.
Baca Juga: Link Nonton Kau dan Dia Movie di Maxstream, Bercertia Tentang Cinta dan Persahabatan
Akan tetapi, pada tahun 2017 Saipul mendapatkan hukuman tambahan selama 2 tahun, setelah ia terbukti menyuap majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.
Sehingga, saat Saipul Jamil kembali tampil di televisi dan YouTube usai kebebasannya. Publik merespon dengan sebuah petisi yang berjudul 'Boikot Saipul Jamil Mantan Narapidana Pedofilia, Tampil Di Televisi Nasional Dan Youtube'.
Petisi yang muncul di situs change.org dengan cepat ditandatangani oleh ratusan ribu masyarakat dan menjadi perhatian banyak pihak.***