Contoh Teks Pidato Bahasa Indonesia Tentang Kerukunan Antar Sesama, Lengkap dengan Hadisnya

- 8 Oktober 2022, 10:20 WIB
Ilustrasi pidato
Ilustrasi pidato /pexels.com.

Misalnya, dengan saudara sendiri jangan sampai kita ini memiliki rasa dendam, atau sampai bermusuhan. Karena sudah dijelaskan pada suatu hadis yang artinya: dari Abu Hurairah, dari Nabi. Nabi bersabda bahwa dibuka beberapa pintu surga setiap hari senin dan kamis, maka setiap hamba yang tidak syirik pada Allah akan diampuni, kecuali orang-orang dendam. Maka menunggulah kalian malaikat pada hal ini sehingga keduanya berdamai.

Dari hadis di atas, maka sudah jelas bahwa kita harus saling rukun, damai dan tidak saling bermusuhan karena pintu beberapa surga akan dibuka ketika hari senin dan kamis dan akan dimaafkan oleh Allah bagi mereka yang tidak syirik atau tidak saling bermusuhan.

Atau dengan tetangga sendiri, jangan sampai tidak saling sapa, apalagi tidak saling kenal. Kita harus menyambung tali silaturrahmi agar kerukunan tetap terjalin.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Bahasa Sunda Tema Maulid Nabi Cocok untuk Tugas Siswa Sekolah

Atau dengan teman sendiri saling bermusuhan, tawuran antar pelajar, menggunjing teman. Jangan sampai hal ini terjadi. Karena Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Hijarat : 12, yang berbunyi

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman jauhilah pada persangkaan, karena sebagian dari persangkaan itu adalah dosa. Dan janganlah meneliti kesalahan dan menggunjing sebagian dari kalian. Apakah salah seorang dari kalian senang jika memakan daging bangkai saudara kalian?. Maka kalian akan benci dengan hal itu. Takutlah kalian pada Allah, sesungguhnya Allah maha menerima tobat lagi maha penyayang.

Dari ayat tersebut sudah jelas bahwa menggunjing dan meneliti kesalahan orang lain itu dosa dan sama artinya dengan memakan bangkai saudara sendiri. Kita tahu bahwa memakan daging bangkai adalah haram dan itu dosa.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Bahasa Sunda Tema Maulid Nabi Cocok untuk Tugas Siswa Sekolah

Oleh karena itu, janganlah kita menggunjing atau mencari kesalahan orang lain. Tetapi, Allah maha menerima tobat dan maha penyayang, jadi kita harus meminta apmun kepada Allah dan tidak mengulanginya lagi.

Untuk itu, kita harus bisa mengintrospeksi diri sendiri. Atau saling menasehati satu sama lain dengan ikhlas, damai dan tanpa dendam dan rasa iri. Karena hal itu, dapat menghilangkan rasa dendam dan iri pada sesama, sehingga kerukunan antar sesama dapat terjalin.

Halaman:

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x