Jenis dan Langkah Menyusun Teks Editorial, Lengkap dengan Contohnya Berbagai Tema

- 5 Oktober 2022, 14:08 WIB
Ilustrasi belajar teks editorial pada pelajaran Bahasa Indonesia
Ilustrasi belajar teks editorial pada pelajaran Bahasa Indonesia /Pexels/Pixabay

SERANG NEWS - Berikut ini akan disajikan jenis, langkah menyusun dan contoh teks editorial dengan berbagai tema.

Teks editorial merupakan sebuah teks yang disebut tajuk rencana. Editorial atau tajuk rencana adalah opini yang berisi pendapat dan
sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat.

Teks editorial juga menjadi salah satu bahasan dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga, akan sangat bermanfaat untuk mempelajarinya.

Baca Juga: Contoh Teks Editorial Bertema Kesehatan, Cocok untuk Belajar Bahasa Indonesia

Dalam teks editorial terdapat tiga jenis teks yaitu Interpretative Editorial, Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial.

Teks editorial biasanya menyajikan fakta atau perihal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan dan sesuatu yang benar-benar terjadi.

Fakta yang disajikan dalam teks editorial berupa peristiwa dan data terkait dengan peristiwa yang dibahas.

Pendapat atau opini redaksi dalam teks editorial dapat berupa penilaian, kritik, prediksi, harapan, dan saran penyelesaian masalah.

Baca Juga: Penjelasan Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Editorial, Pelajar Wajib Tahu

Adapun langkah dalam menyusun teks editorial di antaranya:

- Mengambil topik atau masalah penting yang memiliki sudut pandang berita terkini dan menarik perhatian pembaca.

- Mengumpulkan informasi dan fakta, meliputi laporan objektif, dan melakukan riset.

- Menganalisis masalah yang telah diangkat.

- Memberikan solusi yang realistis terhadap masalah di luar pengetahuan umum.

Baca Juga: Contoh Teks Editorial yang Singkat dan Mudah Dipahami, Bisa Jadi Referensi Belajar

- Menulis kurang lebih 500 kata dengan menggunakan kata kerja dan tidak menggunakan kata ganti 'saya'.

Berikut ini contoh teks editorial berbagai tema yang bisa digunakan sebagai referensi belajar:

1. Hipertensi

Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2019.

Sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?

Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya.

Baca Juga: Makna Kedaulatan pada Pelajaran PKN Kelas 9, Berasal dari Bahasa Apa Kedaulatan?

Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli? Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli.

Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi.

Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi. Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja.

Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga: Contoh Sambutan Pidato Bahasa Jawa Singkat Padat Tentang Maulid Nabi

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi.

Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika, berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas.

Baca Juga: Contoh Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Bahasa Jawa, Teks Sambutan Cocok untuk Referensi

Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan.

Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan pola hidup yang sehat. Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan.

Hal ini dapat membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Pendidikan Budi Pekerti Bahasa Jawa untuk Referensi Tugas Sekolah dan Guru

Bukan saja menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi
masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.

2. Kado Tahun Baru dari Pertamina

(Pengenalan isu)
Pertamina mengirim kado tahun baru 2014 yang baik kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50%.

Akibatnya, sampai di tingkat konsumen harganya menjadi Rp125.000,00 hingga
Rp130.000,00. Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan mencapai Rp150.000,00 hingga Rp200.000,00.

(Penyampaian argumen)
Sungguh kenaikan harga itu merupakan kata yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan harga tanpa didahului sosialisasi.

Baca Juga: Contoh Teks Pidato Pendidikan Budi Pekerti Bahasa Jawa untuk Referensi Tugas Sekolah dan Guru

Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan di Jawa Timur meminta Wakil Presiden menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait.

Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden.
Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin.

Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan.

Baca Juga: Cocok untuk Pidato Guru ke Siswa, Ini Dua Contoh Pidato Bahasa Jawa Tentang Pendidikan dan Budi Pekerti

Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberitahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekonomi dan Menteri BUMN tidak
tahu, tidak diberitahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya.

Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas.

Malah boleh jadi ada politisi yang mengkategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji.

Baca Juga: Contoh Pidato Bahasa Jawa Tentang Kesehatan yang Cocok untuk Siswa Sekolah SD sampai SMA Sederajat

Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.

(Penegasan)
Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi
kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah.

Demikian contoh teks editorial yang disajikan secara singkat dan mudah dipahami.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x