Pada usia 19 tahun, Bung Tomo menjadi jurnalis lepas dan aktif menulis di beberapa surat kabar serta majalah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Materi Sejarah Kelas 4 SD: Peninggalan-peninggalan dari Kerajaan Islam di Indonesia
Tulisannya kerap muncul di harian kabar berita seperti Soeara Oemoem, Berbasa Jawa Expres, Pembela Rakyat dan Majalah Poestaka Timoer.
Saat usia 25 tahun, pada masa pendudukan Jepang, Bung Tomo menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi kantor berita Domei dan pemimpinredaksi kantor berita Antara Surabaya.
Dalam dunia politik dan pemerintahan, Bung Tomo menjabat Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata/Veteran sekaligus Menteri Sosial pada 12 Agustus 1955 hingga 24 Maret 1956.
Untuk menghormati jasa-jasa Bung Tomo yang diberikan kepada Indonesia selama perang kemerdekaan, pemerintah memberikan gelar pahlawan kepada Soetomo atau Bung Tomo, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
1. Bung Tomo dikenal dengan orasi pidatonya yang mampu membangkitkan semangat perjuangan rakyat pada masa itu. Bunyi pidato paling terkenal yaitu?
A. "Merdeka dan hidup"
B. "Hidup atau mati"
C. "Merdeka atau mati"
D. "Hidup selama-lamanya"
2. Bung Tomo berperan penting dalam membangkitkan semangat para pejuang Indonesia saat pertempuran pada tanggal?