Mengenal Kota Ende: Kota Penuh Sejarah Tempat Lahirnya Pancasila, Ini Destinasi Wisata yang Bisa Dikunjungi

- 3 Oktober 2022, 21:00 WIB
Mengenal Kota Ende: Kota Penuh Sejarah Tempat Lahirnya Pancasila.
Mengenal Kota Ende: Kota Penuh Sejarah Tempat Lahirnya Pancasila. /Kemenkraf/

SERANG NEWS - Mengenal Kota Ende Nusa Tenggara Timur (NTT), kota penuh sejarah, tempat lahirnya Pancasila, ini destinasi wisata yang bisa dikunjungi.

Tentu kamu sudah tahu Ende yang dikenal tempat dibuangnya Presiden Pertama Soekarno, saat masa penjajahan Belanda.

Ternyata bukan hanya itu, Ende juga menyimpan sejarah besar bangsa Indonesia yakni tempat lahirnya Pancasila.

Pancasila yang menjadi dasar Negara bagi Indonesia ini dirumuskan oleh Bung Karno saat masa pengasingan di Ende. 

Baca Juga: 4 Wisata Alam Kediri yang Hits dan Belum Banyak Orang Tahu, Yuk Nikmati Keindahannya

Mengutip Kemenparekraf kala itu, Bung Karno bersama dengan sang istri, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya yang bernama Ibu Amsi, diasingkan ke Kota Ende oleh Belanda dari tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Berada di tempat pengasingan membuat Bung Karno lebih berpikir jernih tentang banyak hal.

Mulai dari mempelajari agama Islam lebih mendalam, belajar tentang pluralisme, hingga melakukan kegiatan melukis maupun menulis drama pementasan.

Selain itu, Soekarno juga suka merenung selama berjam-jam di sebuah taman di Kota Ende, tepatnya di bawah pohon sukun yang rindang. 

Baca Juga: Bikin Rileks dan Nyaman, Ini 4 Wisata Alam Bandung yang Sejuk dan Asri, Cocok Banget Buat Healing

Buah dari renungan di bawah pohon sukun tersebutlah yang melahirkan tiap butir nilai kehidupan dalam Pancasila yang menjadi dasar negara Republik Indonesia.

Itulah mengapa Kota Ende kerap disebut juga sebagai “Kota Pancasila”.

Kini, taman yang dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila menjadi salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Ende.

Di sebuah taman yang berlokasi di Kelurahan Rukun Lima ini, terdapat patung Bung Karno sedang duduk merenung di bawah pohon sukun sambil memandang ke arah laut. 

Baca Juga: Wisata Banten Hits dan Keren Abis untuk Habiskan Weekend Bersama Rekan, Keluarga atau Kekasih

Akan tetapi, pohon sukun tersebut bukanlah pohon asli yang selalu menemani Soekarno merenung selama masa pengasingan.

Pohon yang dikenal sebagai “Pohon Pancasila” tersebut merupakan pohon sukun yang baru ditanam pada 1981. Sebab, pohon yang asli sudah tumbang sejak 1960.

Tidak jauh dari Taman Renungan Pancasila, Sobat bisa juga mengunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno, tepatnya di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende.

Kondisi rumah yang menjadi tempat tinggal Soekarno selama masa pengasingan tersebut masih terawat sangat baik. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Lombok yang Wajib Dikunjungi, Instagrammable Banget

Saat berkunjung, Sobat bisa melihat langsung ranjang, lemari, biola, lampu minyak, peralatan masak dan makan, hingga lukisan karya Bung Karno

Destinasi Wisata di Kota Ende

Selain Taman Renungan Pancasila dan Rumah Pengasingan Bung Karno, Kota Pancasila juga memiliki tempat wisata yang tidak kalah menarik.

Salah satunya adalah Danau Kelimutu atau kerap disebut sebagai Danau Tiga Warna.

Berada di Gunung Kelimutu, Danau Kelimutu memiliki tiga buah danau dengan warna air yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Menurut kepercayaan, setiap warna air dari danau tersebut memiliki makna serta kekuatan alam tersendiri.

Pertama, danau berwarna biru (Tiwu Nuwa Muri Koo Fai), yang dipercaya sebagai tempat berkumpul arwah orang yang meninggal di usia muda.

Kedua, air berwarna merah (Tiwu Ata Polo) adalah tempat berkumpul arwah orang yang berbuat jahat selama hidup.

Terakhir, air danau berwarna putih (Tiwu Ata Mbupu) sebagai tempat leluhur yang meninggal saat tua.

Selain ke Danau Kelimutu, Sobat Parekraf juga bisa berkunjung ke salah satu pantai yang tidak jauh dari pusat Kota Ende, yakni Pantai Mbu’u.

Daya tarik Pantai Mbu’u berupa pasir pantai hitam lembut dan pemandangan matahari terbit terbaik dengan latar belakang gunung serta lautan yang eksotis.

Untuk mengenal lebih dalam budaya di Kota Pancasila, Sobat Parekraf bisa berkunjung ke Kampung Adat Wologai.

Konon, usia kampung adat ini lebih dari 800 tahun! Daya tarik dari Kampung Adat Wologai adalah keunikan arsitektur bangunan berbentuk kerucut dan eksterior bangunan berupa ukir-ukiran mengisahkan keseharian masyarakat adat setempat.

Demikian ulasan mengenai mengenal Kota Ende NTT, kota penuh sejarah, tempat lahirnya Pancasila, ini destinasi wisata yang bisa dikunjungi.***

Editor: Kiki

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x