7 Tempat Ziarah di Kawasan Kesultanan Banten yang Ramai Diziarahi Jelang Puasa Ramadhan

- 21 Maret 2022, 11:30 WIB
Gerbang Makam Pangeran Sabrang Lor atau Pati Unus di Jalan Kampung Suka Jaya Nomor 03, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Gerbang Makam Pangeran Sabrang Lor atau Pati Unus di Jalan Kampung Suka Jaya Nomor 03, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten. /Fauzul Adzim/SerangNews.com/

SERANG NEWS – Menjelang Puasa Ramadhan, tradisi ziarah menjadi salah satu yang kerap dilakukan sejumlah umat muslim.

Banyak tempat ziarah yang dikunjungi sebelum menjalankan Puasa Ramadhan. Mulai dari makam orang tua, ulama, wali hingga para Sultan.

Sejumlah tempat wisata di Kawasan Kesultanan Banten, Kota Serang menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi peziarah jelang Puasa Ramadhan.

Biasanya para peziarah akan berkirim doa kepada mereka yang lebih dahulu meninggal dunia sebagai bentuk penghormatan.

Baca Juga: Tradisi Ziarah Jelang Puasa Ramadhan, Ini Tempat Ziarah di Tanah Banten yang Dinilai Bawa Keberkahan

Berikut 5 rekomendasi tempat ziarah di Kawasan Kesultanan Banten yang ramai diziarahi jelang Puasa Ramadhan:

Makam Sultan Hasanuddin dan Keluarga di Kawasan Banten Lama

Makam Sultan Maulana Hasanuddin dan kelurga di Kawasan Kesultanan Banten menjadi yang paling ramai.

Peziarah dari Kota Serang dan sejumlah daerah dari Banten dan luar Banten biasanya akan berkunjung ke pemakaman yang berada di Kawasan Banten Lama.

Selain ziarah ke Sultan Hasanuddin, juga berziarah ke sejumlah keluarga Sultan Banten yang berada di dalam satu komplek di sisi Masjid Agung Banten Lama di Kasemen, Kota Serang.

Baca Juga: Selain Makam Sultan Hasanuddin, Ini 5 Tempat Wisata Ziarah di Kota Serang Banten yang Layak Dikunjungi

Di antaranya makam Sultan Ageng Tirtayasa, Pangeran Ratu, Sultan Maulanan Muhammad, Sultan Zainul Abdin dan lainnya.

Makam Sultan Maulana Yusuf

Sultan Maulana Yusuf merupakan raja kedua Banten dan anak dari Sultan Maulana Hasanuddin.

Maulana Yusuf meninggal dunia pda 1580 dan dimakamkan di Kampung Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, yang tak jauh dari Kawasan Banten Lama.

Makam raja yang dikenal dengan nama Pangeran Panembahan Pelakangan Gede ini juga ramai dikunjungi warga. Termasuk saat menjelang Puasa Ramadhan.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Banten Paling Hits dan Populer, Mulai dari Pantai hingga Tempat Ziarah

Makam Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir

Sultan Abdulmafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal dengan Pangeran Ratu atau Sultan Agung adalah raja ke-4 Kesultanan Banten. Ia memimpi Banten dari 1596 hingga 1651.

Abdul Mafakir merupakan putra Sultan Maulana Muhammad yang menjadi raja pertama di Pulau Jawa dengan menggunakan gelar ‘Sultan’.

Pada 1636 Syarif Mekah dengan otorisasi Kesultanan Utsmaniyah memberikan pengesahan gelar Sultan kepada Abdulmafakhir beserta sang putra mahkota, Abu al-Ma'ali Ahmad, yang menjadikannya sebagai Raja Islam di Nusantara yang pertama kali resmi menggunakan gelar Sultan.

Sultan Abdulmafakhir wafat pada tanggal 10 Maret 1651 dan dimakamkan di Pemakaman Kenari Banten atau makam di Kawasan Banten Lama.

Baca Juga: Wisata Religi Banten, Ziarah ke Makam Pangeran Jaga Lautan di Pulau Cangkir

Makam Pangeran Arya Mandalika

Pangeran Arya Mandalika adalah Putra Sultan Maulana Yusuf dari Isteri yang lain (bukan Permaisuri Ratu Khadijah).

Pangeran Arya Mandalika menjabat sebagai panglima perang merangkap Menteri Perlengkapan. Lokasinya terletak di Kampung Kroyo, sebelum Kraton Kaibon Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Makam Pengeran Arya Mandalika di Kampung Kroyo, sebelum Kraton Kaibon Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Makam Pangeran Aspati atau Mulyasmara

Sultan Pangeran Aspati atau Mulyasmara adalah salah seorang tokoh di Banten yang diperkirakan berasal dari Masyarakat Baduy. Ia yang masuk Islam dan mengabdikan dirinya kepada Kesultanan Banten.

Baca Juga: Megahnya Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten, Setara Amsterdam dan Dilengkapi Meriam Pertahanan

Makam Pangeran Aspati atau Mulyasmara terletak di Desa Kasunyatan Kec. Kasemen Kota Serang.

Makam Ki Buyut Beiji

Makam Ki Buyut Beji terletak di Kampung Terumbu, Kelurahan Terumbu, Kecamatan Kasemen Kota Serang, Banten.

Ki Buyut Beji dikenal dengan nama Ki Terumbu. Ia merupakan ulama besar Banten pada abad 15, sebelum Sultan Maulana Hasanudin menjadi Sultan di kerajaan Banten.

Semasa hidupnya, Ki Buyut Beji meng-Islam-kan Banten. Ia tinggal di Kampung Padadaran yang kini bernama Kampung Terumbu.

Baca Juga: Selain Sultan Abul Mafakhir, Ini Hikayat dan Daftar Raja-raja Kesultanan Banten

Menurut Pengurus Makam Ki Buyut Beji, Khuseini, banyak peziarah yang datang tidak hanya berasal dari Provinsi Banten saja, tapi juga luar daerah.

Makam Pangeran Sabrang Lor

Makam Pangeran Sabrang Lor terletak di Jalan Kampung Suka Jaya Nomor 03, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten atau dekat dekat dengan Vihara Valaokitesvara.

Pangeran Sabrang atau Pati Unus atau Adipati Unus atau Yat Sun (1488–1521) adalah Raja Demak kedua, yang memerintah dari tahun 1518 hingga 1521.  Pati Unus bernama asli Raden Abdul Qadir.

Ia adalah menantu Raden Patah, pendiri Demak dikenal juga dengan julukan Pangeran Sabrang Lor (sabrang=menyeberang, lor=utara), karena pernah menyeberangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan Portugis.

Menurut sebuah riwayat, ia adalah menantu Raden Patah. Nama aslinya adalah Raden Abdul Qadir putra Raden Muhammad Yunus dari Jepara. Raden Muhammad Yunus adalah putra seorang Muballigh pendatang dari Parsi yang dikenal dengan sebutan Syekh Khaliqul Idrus.

Demikian informasi dan rekomendasi tempat ziarah di Kawasan Banten Lama Kota Serang yang ramai dikunjungi peziarah jelang Puasa Ramadhan.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah