Mengenal Lakon Punakawan, Sifat dan Karakter yang Menjadi Ciri Khas Wayang Jawa

- 10 Februari 2022, 10:07 WIB
Ilustrasi Tokoh Punakawan dalam wayang Jawa.
Ilustrasi Tokoh Punakawan dalam wayang Jawa. / Tangkapan kanal YouTube Pegawaijalanan/

SERANG NEWS – Punakawan dikenal dalam pertunjukan wayang di Jawa atau Indonesia pada umumnya.

Tokoh Punakawan dalam wayang mempunyai karakter yang unik dan bisa menjalankan berbagai macam peran.

Peran yang dimainkan lakon Punakawan seperti menjadi pengasuh dan penasehat para ksatria, penghibur, kritikus, pelawak bahkan sebagai penutur kebenaran dan kebajikan.

“Punakawan merupakan bagian dari dunia wayang yang hanya ada di Indonesia, karena di dalam cerita asli pewayangan di India tidak ada tokoh Punakawan,” tulis Bing Bedjo Tanudjaja dalam Jurnal Nirmamana berjudul Punakawan sebagai media komuniasi visual, pada Kamis 10 Februari 2022.

Baca Juga: Sejarah Wayang dan Macam-macam Wayang di Indonesia

Hanggar Budi Prasetya dan n. Krisna Nuryanta Putra dalam Naskah Pakeliran Padat Laire Punakawan menyebut Lakon Laire Punakawan mengkisahkan perjalanan hidup Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong hingga menjadi punakawan.

“Naskah lakon ini disusun berdasarkan ide bahwa Punakawan memiliki peran yang sangat penting dalam pertunjukan wayang, baik dalam epos Mahabarata maupun Ramayana,” tulisnya.

Berikut Daftar Nama Punakawan yang menjadi karakter khas dalam wayang Jawa:

Semar

Pengasuh para Pandawa, ia juga bernama Hyang Ismaya. Meskipun berwujud manusia jelek, namun memiliki kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa.

Baca Juga: Nama Asli Karna dan Nama-nama Populernya dalam Kisah Mahabharata dan Wayang Jawa

Ada yang menyebut Semar adalah dewa yang turun ke marcapada atau ngejawantah menjadi abdi atau pamomong.

Semua sumber menceritakan bahwa Semar muda atau Ismaya adalah dewa yang tampan anak Sang Hyang Tunggal, penguasa Kayangan.

Ada beberapa versi mengapa Ismaya yang tampan itu kemudian menjadi sosok Semar yang tidak tampan seperti dikenal sekarang.

Sebagian sumber menceritakan bahwa perubahan wujud dari tampan menjadi tidak tampan karena sengaja agar ia layak sebagai pamomong atau abdi. Versi yang lain, ia menjadi tidak tampan karena akibat kesombongannya.

Baca Juga: Nama-nama Arjuna versi Wayang Jawa atau Nusantara dan Mahabharata, Lengkap dengan Artinya

Gareng

Putra Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tidak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang-kadang serba salah. Tetapi sangat lucu dan menggelikan.

Pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Diangkat sebagai raja atas nama Dewi Sumbadra, kesaktiannya hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

Bagong

Bagong berarti bayangan Semar. Ketika diturunkan ke dunia Dewa bersabda pada Semar bahwa bayangannyalah yang akan menjadi temannya.

Baca Juga: Mengapa Bentuk Wayang Kresna dalam versi Pewayangan Jawa Berwarna Hitam dan Kuning Keemasan

Seketika itu juga bayangannya berubah wujud mwnjadi Bagong, yang memiliki sifat lancang dan berlagak bodoh, tapi sangat lucu.

Petruk

Putra Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, pandai berbicara dan juga sangat lucu.

Petruk suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dengan bernama Helgeduelbek.

Dikisahkan bahwa Petruk pernah melarikan ajimat Kalimasada dan tidak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng.***

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah