Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan Rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Sedangkan doa kedua ‘Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah’.
Artinya: Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.
"Kedua-duanya boleh dipakai menurut Syekh Ibnu Utsaimin ulama besar di Saudi Arabia," ujar Abdul Somad.
Dijelaskan Ustadz Abdul Somad, status hadits terkait niat tersebut, yang dimana hadits ini dhaif boleh digunakan dengan memenuhi syarat.
Di antaranya, bukan masalah akidah tauhid, bukan masalah halal dan haram, serta idak terkait dengan riwayat kadzab pendusta.
Kemudian, masih bernaung di bawah hadits shahih dan mntuk motivasi beramal. "Maka silahkan dipakai," jelasnya.***