Memohon agar dipertemukan dengan bulan ramadhan sendiri telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Beliau apabila melihat hilal pada Ramadhan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah.” (HR. Tirmidzi)
Salah satu di antara doa tersebut adalah riwayat yang bersumber dari Yahya bin Abi Katsir. Dalam kitab Lathaif al-Ma’arif, Ibnu Rajab menyebutkan bahwa sebelum memasuki bulan Ramadhan, Yahya bin Katsir senantiasa memohon kepada Allah SWT dengan doa berikut ini:
اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً
“Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.” (Lihat: Lathaif Al-Ma’arif, Hal: 158).
Sementara, doa lain yang cukup masyhur juga terdapat dalam musnad Imam Ahmad. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW, apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ