Metode hisab ini menggunakan perhitungan pergerakan posisi hilal pada akhir bulan untuk melihat awal bulan puasa Ramadhan.
Baca Juga: Berikut Doa Tahlil dan Ziarah Kubur Arab dan Latin Indonesia, Tradisi Sambut Puasa Ramadhan
Metode hisab menggunakan perhitungan ilmu astronomi untuk melihat atau menentukan bulan sabit. Dengan metode hisab, pergerakan dan posisi hilal dapat diperkirakan atau diprediksi tanpa melihat bulan baru dengan mata telanjang
Rukyatul Hilal
Penampakan bulan sabit atau bulan baru seringkali dijadikan sebagai penanda jatuhnya awal Puasa Ramadhan. Metode rukyatul hilal ialah melihat aktivitas hilal yang tampak di ufuk barat dengan mengamati matahari terbenam.
Pada kalender hijriah, prediksi waktu hilal dihitung dari matahari terbenam atau maghrib. Metode rukyatul hilal menentukan beberapa titik lokasi pemantauan.
Baca Juga: Kapan dan Tanggal Berapa Puasa Ramadhan 1443 Hijriah, Ini Prediksinya, Berapa Hari Lagi
Bila minimal dua orang melihat adanya kemunculan hilal, maka dipastikan sudah masuk tanggal 1 Ramadhan.
Berikut Dalil Penentuan Awal Ramadhan Hisab dan Rukyat
Dari Ibnu Umar ra berkata, “saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Jika kamu melihatnya (hilal), maka berpuasalah, dan jika kamu melihatnya, maka berbukalah (akhir Ramadhan). Dan jika dalam keadaan mendung, maka perkirakanlah/estimasikanlah.”