Mengingat Kematian dalam Ajaran Islam Bisa Jadi Pahala, Begini Penjelasannya

12 November 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi Kematian /Pixabay

SERANG NEWS - Mengingat kematian atau memaknainya bisa menjadi pahala dalam ajaran Islam.

Seperti disarikan dari berbagai sumber dan referensi, salah satunya berdasarkan buku karya Imam Al Ghazali yang berjudul 'Kehidupan Setelah Kematian'.

Berbicara kematian tentunya bukanlah hal yang mudah. Karena hal ini bersifat rahasia dan ghaib. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah firman Allah SWT, tentang orang-orang Yahudi yang menanyakan masalah ruh pada Rasulullah SAW.

Baca Juga: Ini Adab-adab yang Dianjurkan di Hari Jumat Berdasarkan Hadis Nabi, Salah Satunya Memakai Pakaian Putih

Rasulullah SAW menjawab, ”Sesungguhnya ruh merupakan urusan Tuhanku,".

Selain itu bagi setiap muslim, pasti mengimani adanya kematian, sebagai episode pertama menuju alam akhirat.

Disebutkan dalam sebuah ayat, tepatnya pada QS. Ali Imran 145 "Setiap yang bernyawa, pasti akan merasakan kematian,”.

Baca Juga: Doa Sebelum Baca Yasin untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Lengkap dengan Bacaan Latin di Malam Jumat

Hanya saja manusia tidak diberitahukan oleh Allah kapankah seseorang mengalami terpisahnya jasad dan ruhnya (kematian).

Berikut ini makna dari mengingat kematian dalam perspektif islam :

1. Mengingat kematian merupakan salah satu amal kebajikan yang berpahala.

Dengan mengingatnya, dapat memotivasi kita untuk berbuat baik, bertaubat dan memperbanyak amal ibadah.

Baca Juga: Teks Doa Hari Sumpah Pemuda ke-93 Tahun 2021 Paling Menyentuh, Lengkap Bahasa Arab dan Latin

2. Mengingat kematian dapat menambah kekhusyukan kita dalam salat. Rasulullah SAW telah bersabda:

”Ingatlah kematian dalam salatmu, karena jika seseorang telah mengingat mati dalam salatnya, maka ia akan memperbagus salatnya.

Salatlah seperti salatnya seseorang yang tidak menyangka bahwa ia masih punya kesempatan melakukan salat yang lain. Yang diganti dengan perkara dimana seseorang tersebut meminta udzur (meralatnya)," (HR.Ad Dailani).

Baca Juga: Siapa 1 Orang yang Dimaksud Gus Baha Tidak Akan Pernah Masuk Surga Allah SWT, Ini Penjelasannya

3. Mengingat kematian menjadikan seseorang semakin mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah.

Kematian merupakan fase pertama menuju alam akhirat dan di alam akhirat itulah nantinya manusia bisa berjumpa dengan Allah.

Dengan mengingat kematian, kita bisa mempersiapkan diri untuk memperbanyak bekal, agar perjumpaan dengan Sang Pencipta bisa terjadi.

4. Mengingat kematian akan membuat seseorang memperbaiki hidupnya. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga: 25 Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Santri Nasional atau HSN 2021 Jumat 22 Oktober 2021

”Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan (kematian), karena jika seseorang mengingat saat kehidupannya sempit, ia akan merasa lapang, jika ia mengingat saat kehidupannya, ia akan merasa tertipu dengan lalai," (HR.Ibnu Hibban).

5. Mengingat kematian bisa menjadikan kita menjauhi berbuat dzalim. Seandainya ia tahu besok atau lusa akan mati, ia akan menghindarinya. Menghindari perbuatan-perbuatan maksiat dan memperbanyak amal kebajikan.

Dan salah satu hal penting dalam memaknai kematian dalam Islam adalah kematian sebagai proses penyucian diri seseorang. Manusia berasal dari Allah dalam keadaan suci, dan seharusnya ketika menghadap Allah dalam keadaan suci pula.

Baca Juga: 3 Bacaan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW Berikut Terjemahannya

Jika semua hal tersebut masih belum bisa menghapus dosa-dosa kita. Dan pembersihan dosa terakhir kita adalah ampunan dari Allah dan kasih sayangnya.

Dan kematian pasti akan terjadi pada setiap individu, tidak seorangpun yang bisa menghindar darinya. Sebagaimana firman Allah pada QS.Annisa 78 :

"Ingatlah, mau tidak mau, kematian akan menjemputmu, kamu tidak bisa lari darinya. Dimanapun kamu berada, kematian akan menjemput. Kamu jangan pernah bisa membayangkan bisa menghindarinya. Sekalipun benteng dan baja mengelilingimu,”***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler