Cek Fakta: Geger Chemtrail di PLTA Saguling, Bandung Barat Digunakan untuk Sebar Omicron, Ini Faktanya

27 Februari 2022, 06:05 WIB
Geger Chemtrail di PLTA Saguling Bandung Barat digunkan sebarkan Omicron. // Pixabay /winterseitler

SERANG NEWS - Cek Fakta, geger Chemtrail di PLTA Saguling, Bandung Barat digunakan untuk sebar Omicron, ini faktanya.

Beredar di media sosial (medsos) sejumlah video garis putih di atas langit yang disebut sebagai Chemtrail (chemical trail).

Dalam video itu diisukan bahwa asap putih itu digunakan untuk menyebar virus Covid-19 varian Omicron.

Namun, benarkah Chemtrail disebar di PLTA Saguling Bandung Barat untuk sebar Omicron, ini faktanya. 

Baca Juga: Cek Fakta: Heboh Doa Bersama Peringati 5 Tahun Anies Baswedan Menjabat Tanpa Hasil Apapun, Ini Faktanya

Penjelasan:

Seperti dilihat di Instagram BMKG, diunggah video yang mengaitkan chemtrail disebarkan melalui udara dan dapat membuat orang meninggal.

Video berlokasi di Jakarta, Bandung, hingga Surabaya itu mengaitkan Chemtrail dengan penyebaran Omicron.

"Jadi, isu Chemtrail itu hoaks alias tidak benar yaa," tulis BMKG sebagaimana dikutip dari Jabar Saber Hoaks, Minggu 27 Februari 2022.

BMKG mengimbau warga lebih cermat dan hati-hati dalam menerima informasi. 

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Nunung Meninggal Dunia, Usai Alami Kecelakaan Maut, Ini Faktanya

Selain itu, BMKG berharap warga menghindari menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

BMKG menjelaskan fenomena dalam video yang viral itu adalah contrail atau condensation trail.

Fenomena seperti ini, menurut BMKG, sesungguhnya sering terjadi di Indonesia dan seluruh dunia.

"Condensation trail terbentuk dari gas buang yang dihasilkan oleh mesin pesawat," katanya. 

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Video Habib Umar Terbang Saat Berdoa, Begini Penjelasannya

"Ketika mesin pesawat membakar bahan bakarnya, ia akan menghasilkan gas buang berupa karbon dioksida dan uap air," ujar BMKG.

Gas buang yang berupa uap air ini kemudian mengembun atau terkondensasi akibat suhu udara di luar pesawat yang sangat dingin.

BMKG menjelaskan pada umumnya ketinggian jelajah pesawat terbang berada di atas 30 ribu kaki atau sekitar 10 ribu meter.

Suhu udara pada ketinggian itu adalah -30 hingga -40 derajat Celsius, lebih dingin 2-3 kali dari freezer kulkas.

Baca Juga: Cek Fakta: Geger di Media Sosial Munarman Dijemput Allah, Petinggi FPI Berkurang Lagi, Ini Faktanya

"Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan uap air dari gas buang pesawat tadi mengembun menjadi titik air dan membeku menjadi kristal es dengan sangat cepat," tuturnya.

"Kristal-kristal es inilah yang terlihat dari permukaan bumi seperti awan," ucap BMKG.

Kesimpulan:

Klaim bahwa asap putih tersebut merupakan Chemtrail yang dapat membuat warga keracunan, adalah salah.

Faktanya, ini hoaks yang sering beredar di tengah masyarakat.***

Editor: Kiki

Sumber: Jabar Saber Hoaks

Tags

Terkini

Terpopuler